get app
inews
Aa Read Next : Waterboom Montana Langsung dari Mata Air Sangkan hurip Kuningan

Asal Usul Galungan dan Kuningan, Hari Raya Umat Hindu di Indonesia

Selasa, 07 Juni 2022 | 13:07 WIB
header img
Ilustrasi Galungan. (Foto: doc. iNews.id)

JAKARTA, iNews.id – Hari Raya Galungan dan Kuningan merupakan hari besar suci umat Hindu yang jatuh setiap enam bulan sekali. 

Pada Hari Raya Galungan, umat Hindu memperingati terciptanya alam semesta jagat raya beserta seluruh isinya. Galungan juga sebagai bentuk peringatan kemenangan dharma atau kebaikan melawan adharma atau kejahatan.

Di tahun 2022 ini, Hari Raya Galungan jatuh pada tanggal 8 Juni dan diikuti Hari Raya Kuningan pada tanggal 18 Juni.

Galungan diambil dari bahasa Jawa Kuno yang artinya bertarung atau disebut juga 'dungulan' yang artinya menang. Perbedaannya dalam penyebutan yakni Wuku Galungan (di Jawa) dan Wuku Dungulan (di Bali), namun artinya sama yaitu wuku yang kesebelas.

Sementara Hari Raya Kuningan sering disebut Tumpek Kuningan. Kuning dalam kata Kuningan memiliki arti berwarna kuning dan wuku yang ke 12. Wuku adalah kalender Bali yang mana perhitungannya 1 wuku sama dengan 7 hari dan 1 tahun kalender wuku terdapat 420 hari.

Mengutip dari situs Kabupaten Buleleng, Selasa (7/6/2022), asal usul Hari Raya Galungan memang sulit dipastikan kapan tepatnya pertama kali diadakan, oleh siapa dan di mana. Namun Hari Raya Galungan diperkirakan sudah dirayakan oleh umat Hindu di seluruh Indonesia sebelum populer di Pulau Bali.

Sementara menurut lontar Purana Bali Dwipa, Hari Raya Galungan pertama kali dirayakan pada hari Purnama Kapat (Budha Kliwon Dungulan) di tahun 882 Masehi atau tahun Saka 804. Lontar tersebut berbunyi:

“Punang aci Galungan ika ngawit, Bu, Ka, Dungulan sasih kacatur, tanggal 15, isaka 804. Bangun indria Buwana ikang Bali rajya.” 

Artinya: “Perayaan (upacara) Hari Raya Galungan itu pertama-tama adalah pada hari Rabu Kliwon, (Wuku) Dungulan sasih kapat tanggal 15, tahun 804 Saka. Keadaan Pulau Bali bagaikan Indra Loka.” 

Lontar sendiri bisa disebut ibarat pustaka suci (yang disucikan) / kitab pedoman dan disimpan oleh umat Hindu.

Galungan dan Kuningan dirayakan sebanyak dua kali dalam setahun kalender Masehi. Jarak antara Galungan dan Kuningan adalah 10 hari. Perhitungan perayaan kedua hari raya tersebut berdasarkan kalender Bali. 

Galungan setiap hari Rabu pada wuku Dungulan. Sementara Kuningan setiap hari Sabtu pada wuku Kuningan.

Editor : Miftahudin

Follow Berita iNews Cirebon di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut