get app
inews
Aa Text
Read Next : Inilah Sosok Achmad Cholil yang Tinggalkan PA Cirebon dengan 42 Penghargaan

Kasus Stunting di Kota Cirebon Tinggi, Ini yang Dilakukan Pemerintah Daerah

Rabu, 01 Juni 2022 | 08:31 WIB
header img
Sekertaris Daerah Kota Cirebon, Agus Mulyadi menghadiri orientasi tim pendamping kelurga. (Foto : Istimewa)

KOTA CIREBON, iNews.id – Kasus stunting di Kota Cirebon masih terbilang cukup tinggi mencapai angka 30,6 persen, untuk mengatasi hal tersebut Pemerintah Daerah Kota Cirebon melakukan percepatan penurunan stunting, dengan menurunkan ratusan tim pendamping keluarga di Kota Cirebon.

Melalui tim pendamping yang langsung ke setiap keluarga, diharapkan data valid dan intervensi program percepatan penurunan stunting bisa dilakukan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi, saat menghadiri dan memberikan arahan pada orientasi tim pendamping keluarga secara klasikal/tatap muka menjelaskan, tim pendamping keluarga ini memiliki peran strategis untuk percepatan penurunan stunting di Kota Cirebon.

“Karena mereka akan turun langsung ke setiap keluarga yang ada di Kota Cirebon,” kata Agus.

Sebanyak 257 tim pendamping keluarga akan turun langsung ke setiap rukun warga (RW) di Kota Cirebon. Satu tim terdiri dari bidan, kader PKK dan kader keluarga berencana langsung mendata sekaligus memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada keluarga yang didatangi.

Melalui kegiatan ini, maka data yang didapatkan benar-benar valid. Sehingga memudahkan Pemda Kota Cirebon untuk melakukan intervensi program percepatan penurunan stunting.

Seperti diberitakan sebelumnya, jika merujuk pada data hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) 2021, Kota Cirebon termasuk ke kota dengan angka stunting tinggi, yaitu 30,6 persen.

Padahal berdasarkan hasil Laporan Pengukuran dan Pendataan di posyandu menunjukkan angka stunting di Kota Cirebon yaitu 13 persen. “Tapi kita tidak berdebat di angka,” ucap Agus.

Untuk itu, tim percepatan pencegahan stunting (TPPS) dibentuk dan digencarkan program penurunan stunting dengan melibatkan banyak pihak di Kota Cirebon.

Kolaborasi dengan banyak pihak menurut Sekda penting pencegahan stunting pada anak dilakukan pada seribu hari pertama kehidupan.

Stunting merupakan kondisi kegagalan pertumbuhan dan perkembangan anak. Penyebabnya dialami karena kegagalan nutrisi dalam jangka waktu yang lama.

Stunting pada umumnya ditandai perawakan anak yang tampak lebih pendek dari rata-rata anak seusianya. Untuk mencegah stunting, seribu hari pertama kehidupan menjadi periode emas yang harus mendapatkan perhatian.

Ini berarti keterlibatan semua pihak, bahkan sejak pasangan akan menikah, juga diperlukan. “Dengan membangun kolaborasi, percepatan penurunan stunting bisa dilakukan,” tutur Agus.

Pemda Kota Cirebon akan memberikan dukungan terhadap tim pendamping keluarga, termasuk dukungan anggaran. Sehingga target penurunan stunting menjadi 14 persen bisa tercapai pada 2024 mendatang.

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut