JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan bahwa penonton pada penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua maksimal hanya 25 persen dari kapasitas. Sebab pemerintah belajar penyelenggaran Olimpiade di Tokyo.
“Saran bapak Presiden untuk penonton maksimal 25%. Dan penonton itu kan seperti halnya kita belajar dari Olimpiade Tokyo termasuk di dalamnya official yang menonton, panitia yang menonton, ada media dan seterusnya,” kata Kepala Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Sonny Harry Harmadi secara virtual, Kamis (23/9/2021).
BACA JUGA:
Silfana Mahmud, Atlet Cantik Jago Bela Diri Incar Emas Cabang Olahraga Muay Thai
Sonny mengatakan dengan begitu mengurangi risiko penularan Covid-19 serta mencegah kerumunan. “Sehingga kita berharap dengan adanya batasan tadi, itu tidak terjadi timbulnya kerumunan dan risiko penularan,” paparnya.
Selain itu, Sonny menegaskan bahwa dalam penyelenggaraan PON Papua juga berkaca pada penyelenggaraan Olimpiade 2020 di Tokyo beberapa waktu lalu. “Bagaimanapun juga kita harus pahami bahwa sama halnya dengan penyelenggaraan Olimpiade 2020 di Tokyo, penyelenggaraan PON XX ini masih berada dalam masa pandemi,” tukasnya.
“Sehingga upaya mitigasi risiko penularan itu dilakukan bahkan sejak sebelum keberangkatan. Kita ingin memastikan bahwa mereka yang berangkat ke Papua adalah orang-orang yang sehat, orang-orang yang tidak memiliki Covid-19,” tegas Sonny.
Sonny pun ingin memastikan bahwa penyelenggaraan PON dari awal sampai akhir dilaksanakan dengan risiko penularan Covid-19 yang rendah.
“Lalu kemudian juga kita ingin memastikan bahwa penyelenggaraan PON dari mulai upacara pembukaan, sampai penutupan, dan kembali ke daerah masing-masing itu dengan risiko penularan yang juga rendah. Oleh karenanya sejumlah ya sejumlah pakar kesehatan kami rekomendasikan,” katanya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta