TikTok Ambruk Dibanjiri Musik Jawa! Dari Galau Sampai Dance Challenge, Ini Juaranya

JAKARTA, iNewsCirebon.id – Musik berbahasa Jawa kembali merajai TikTok sepanjang tahun 2025.
Lirik yang menyentuh, alunan musik yang mudah diingat, serta nuansa emosional yang kuat membuat lagu-lagu ini banyak digunakan oleh pengguna dari berbagai kalangan.
Tak hanya dijadikan latar untuk video bertema galau, sejumlah lagu bahkan memicu tren lipsync hingga dance challenge yang viral, diikuti pengguna biasa hingga selebriti.
Grup hip-hop dangdut asal Yogyakarta ini kembali menarik perhatian lewat lagu bertema cinta sejati dan kesetiaan abadi.
Liriknya yang menyentuh membuat banyak pengguna TikTok menggunakan lagu ini sebagai backsound video perjuangan cinta atau kisah asmara yang menyentuh hati.
Lagu ini menggambarkan kisah cinta penuh pengorbanan, di mana seseorang tetap mencintai meski terus disakiti.
Musiknya yang lembut dan penuh emosi membuat lagu ini cocok untuk video curahan hati. Tak heran, lagu ini menjadi favorit para konten kreator galau.
Viral karena liriknya yang pedih, “Kisinan” bercerita tentang seseorang yang hanya menjadi pelarian.
Dengan vokal khas penuh penghayatan, Masdddho sukses membuat lagu ini begitu terasa menyentuh. Banyak pengguna membuat video lipsync penuh ekspresi sedih menggunakan lagu ini.
Lagu ini meroket popularitasnya setelah sejumlah artis seperti Jennifer Coppen ikut menggunakannya dalam konten mereka.
Selain digunakan untuk lipsync, lagu ini juga memiliki tantangan dance yang banyak diikuti. Liriknya sederhana namun mengandung makna dalam, berpadu dengan nuansa pop modern yang ringan.
Penyanyi muda berbakat ini kembali viral berkat lagu yang menyentuh hati ini.
Dengan sentuhan musik tradisional dan vokal merdu, lagu “Gulu Pedot” digunakan di berbagai konten lipsync dan dance TikTok yang menunjukkan ekspresi emosi mendalam.
Viralnya kelima lagu ini membuktikan bahwa musik daerah, khususnya lagu Jawa, mampu berkembang seiring tren digital.
TikTok menjadi wadah baru yang menjembatani musisi lokal dengan generasi muda, sekaligus memperkenalkan keindahan bahasa dan budaya Jawa ke audiens yang lebih luas, bahkan lintas daerah.
Editor : Miftahudin