get app
inews
Aa Text
Read Next : Monyet Liar Serang Anak-Anak di Jatimerta Cirebon Warga Resah dan Minta Tindakan Cepat

Viral PHK Massal di Gudang Garam, Kekayaan Pemilik Anjlok Drastis

Minggu, 07 September 2025 | 09:29 WIB
header img
PT Gudang Garam Tbk (GGRM), salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia, tengah menghadapi tekanan berat. Foto: instagram

JAKARTA, iNewsCirebon.id – PT Gudang Garam Tbk (GGRM), salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia, tengah menghadapi tekanan berat.

Perusahaan ini dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal seiring menurunnya kinerja bisnis.  Dampaknya pun merembet pada kekayaan pemiliknya yang ikut anjlok.

Penurunan permintaan rokok menjadi faktor utama kondisi ini, yang diperparah oleh maraknya peredaran rokok ilegal dengan harga jauh lebih murah, bahkan dibandingkan rokok lintingan (tingwe). 

Hal ini membuat penjualan rokok Gudang Garam menurun drastis.

Imbasnya, perusahaan bahkan menghentikan pembelian tembakau dari daerah seperti Temanggung karena menumpuknya stok di pabrik akibat rendahnya penjualan.

Kondisi keuangan GGRM juga mencerminkan situasi ini. 

Pada semester I 2025, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hanya sebesar Rp117,1 miliar — merosot tajam hingga 87,3% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp925,5 miliar.

Dalam laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), disebutkan bahwa pendapatan perusahaan hingga Juni 2025 turun 11,4% menjadi Rp44,3 triliun dari Rp50,01 triliun di Juni 2024. 

Tren penurunan ini bahkan telah terjadi selama 10 tahun terakhir.

Kinerja buruk ini berimbas langsung pada harga saham GGRM yang telah anjlok 33,71% sepanjang 2025, dan turun 81,18% dalam lima tahun terakhir ke level Rp8.800 per saham (per 4 September 2025).

Keterpurukan Gudang Garam turut menyeret kekayaan Susilo Wonowidjojo, Presiden Direktur sekaligus pemilik saham perusahaan. 

Menurut Forbes 2024, kekayaan keluarga Susilo tercatat sebesar US$2,9 miliar atau sekitar Rp47,4 triliun (dengan kurs Rp16.345 per USD). 

Ia diketahui memiliki 1.709.685 lembar saham GGRM, atau sekitar 0,09% dari total saham perusahaan.

Walau kepemilikan sahamnya kecil, perannya sebagai pimpinan perusahaan menjadikan posisi Susilo sangat strategis. 

Sayangnya, nilai kekayaannya terus menyusut mengikuti penurunan kinerja keuangan Gudang Garam.

Forbes mencatat bahwa setelah sempat naik dari 2014 hingga 2018, kekayaan Susilo terus menurun sejak 2019. 

Dari puncaknya di 2018 sebesar US$9,2 miliar, kini kekayaannya tinggal US$2,9 miliar—turun 68,5% atau setara dengan kehilangan US$6,3 miliar (sekitar Rp103,41 triliun dengan kurs saat ini).

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut