Viral Pria Tampan dan Kekar Ini Siap Beri Jasa Pelukan Hangat, Cukup Bayar Rp45 Ribu Saja

Zhou menegaskan bahwa dirinya tidak melakukannya untuk keuntungan finansial, melainkan ingin membantu orang lain merasa lebih nyaman dalam menjalani hari-hari mereka yang berat.
Sebelum melakukan pertemuan, biasanya klien dan penyedia layanan akan berdiskusi terlebih dahulu mengenai waktu, lokasi, dan durasi pelukan.
Beberapa pria bahkan mengaku menyiapkan diri dengan mandi, merapikan rambut, dan memakai parfum, agar penerima pelukan merasa nyaman dan aman.
Meski demikian, tren ini tak luput dari kontroversi. Sebagian masyarakat menilai bahwa pelukan adalah bentuk afeksi pribadi yang seharusnya tidak diperjualbelikan.
Bahkan, beberapa ahli hukum di China menyuarakan kekhawatiran akan potensi penyalahgunaan layanan ini jika tidak ada regulasi yang mengatur dengan jelas.
“Jika seseorang butuh kedekatan emosional, sebaiknya mengikuti kegiatan sosial atau komunitas relawan. Menyelesaikan semuanya dengan kontak fisik justru bisa menjadi bumerang,” komentar salah satu pengguna media sosial.
Tren pelukan berbayar ini menjadi cerminan akan kesepian yang melanda generasi muda urban di tengah tuntutan hidup dan gaya hidup modern yang serba cepat. Pelukan, yang selama ini dianggap sebagai bentuk perhatian paling sederhana, kini berubah menjadi layanan komersial.
Editor : Miftahudin