KABUPATEN CIREBON, iNews.id - Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara daring tentunya menjadi sarana sekolah dimasa pandemi ini. Tak terkecuali mahasiswa Akademi Maritim (AKMI) Suaka Bahari Cirebon.
Salah satu mahasiswa Tekhnik yang berasal dari Pangandaran, Hamidin mengaku kangen bangku kuliah. Genap 2 tahun dirinya tidak bisa bertatap muka langsung dengan teman dan dosen pengajarnya.
"Waduh asli A, rindu berat. Rindu dikejar waktu, rindu disiplin, rindu ngejar tugas. Pokoknya rindu berat. Ya gimana lagi, sekolahnya online. Apalagi sekarang lagi Praktek Laut (Prala)," ujarnya yang juga merupakan BAMA Teknik di angkatannya.
Disinggung perihal suka duka sekolah online, Mahasiswa yang sedang melakukan Prada di Jambi ini mengaku sering terkendala dengan kuota maupun sinyal.
"Namanya sekolah online identik dengan kuota. Mesti penuh, apalagi terkadang disana (tempatnya praktek) susah sinyal. Nyari sinyal harus jalan dulu jauh," ujarnya saat bertemu di kontrakannya.
Senada dengannya, Guntur Wibowo yang kebetulan sedang Prala di Kalimantan. Mahasiswa asal Bogor ini mengatakan ada keseruan sendiri perihal sekolah online, dimana dirinya terkadang sengaja berpindah-pindah titik guna mendapatkan sinyal internet.
"Disini (Cirebon) sinyal masih aman, ditempat praktek susah. Nemu sinyal serasa nemu emas berlian A," katanya dengan penuh kesan.
Dengan menggunakan almamater kebanggaannya, mereka berharap agar seluruh mahasiswa AKMI lulus tepat waktu dan mampu menggapai cita-cita yang diinginkan masing-masing.
"Meskipun begitu, apapun tidak jadi penghalang untuk menimba ilmu kelautan khususnya. Kita dituntut untuk siap belajar dalam kondisi apapun. Semoga saya dan teman-teman seangkatan dapat lulus tepat waktu dan tentunya menggapai pekerjaan yang diinginkan," pungkasnya.
Editor : Miftahudin