Blusukan Ke Sawah, Cak Imin Dengarkan Curhat Para Petani di Cirebon

KABUPATEN CIREBON, iNewsCirebon.id - Calon Wakil Presiden (Cawapres) dari koalisi perubahan, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin blusukan ke sawah di Desa Jagapura Lor, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon.

Pasangan cawapres Anies Baswedan itu melakukan dialog bersama para petani di desa tersebut. Cak Imin langsung disambut masyarakat mayoritas petani, masyarakat terlihat berebut bersalaman dengan Ketua Umum PKB itu. 

Baca Juga

Politisi PAN Heru Subagia Sebut Performa Debat Gibran Buruk dan Memprihatinkan

DIa mengungkapkan tujuannya menemui petani di desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Indramayu itu. Dia juga mendengarkan curhat para petani dan akan merealisasikannya jika menjadi wakil presiden nanti. 

"Disini saya mau tahu keinginan masyarakat, khususnya tentang pertanian, bagaimana kondisinya, "kata Cak Imin saat berdialog dengan para petani. Kamis (26/10/2023)

Di Depan Cak Imin, Sutarjo mengungkapkan bahwa petani di sini masih mempermasalahkan ketersediaan pupuk. Di mana, petani sangat kesulitan mencari pupuk. 

Baca Juga

Tim Pemenangan dan 100 Kyai Cirebon Resmikan Posko Pemenangan Ganjar - Mahfud di Ponpes Buntet

"Disini masalahnya di pupuk Pak, pupuknya kurang mencukupi, "katanya.

Selain sulitnya mencari pupuk, petani juga dihadapi dengan serangan hama yang merajalela. Serangan hama membuat jumlah hasil panen juga berkurang, biasanya sawah seluas 1 bau bisa menghasilkan 3-5 ton. Namun kini, hanya 2,5 kuintal. 

"Bukan hanya masalah Pupuk, serangan hama juga sangat mengganggu persawahan kami, biasanya 1 bau itu 3-5 ton, sekarang 2,5 kuintal, "katanya.

Baca Juga

Berkunjung ke Ponpes Al Inaaroh Al Hikam Buntet, Gibran : Relawan Harus Tetap Semangat Berjuang

Hal yang sama dijelaskan Sofyan, ia mengaku bahwa pupuk dianggap telah tidak ada di peredaran, sehingga membuat petani kesulitan saat akan membeli. 

"Pupuk tidak ada, ketika petani mau beli susah, saya sebagai perwakilan masyarakat tani, minta tolong kebutuhan para petani dicukupi, "katanya.

Editor : Miftahudin