JAKARTA, iNews.id - Kasus positif Covid-19 semakin tidak terkendali, menurut data yang dihimpun pada 2 Juli 2021, kenaikan positif Covid-19 di Tanah Air meningkat menjadi lebih dari 25 ribu dalam sehari. Kondisi ini menyebabkan rumah sakit menjadi kolaps dan berkurangnya fasilitas, perlengkapan medis termasuk ketersediaan oksigen.
Merespons hal tersebut, Influencer Kesehatan Sekaligus Dokter Relawan Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adaa’i menjelaskan masalah utama yang dialami banyak rumah sakit selama ledakan kasus Covid-19 di Indonesia hanyalah kamar. Bagi sebagian rumah sakit, kamar perawatan memang tersedia, namun fasilitasnya kurang.
“Selanjutnya oksigen yang sangat krusial. Betul, memang oksigen banyak kekurangan di banyak daerah, seperti di Jawa Tengah dan bahkan Jakarta. Fenomena ini terjadi karena kasus yang memang luar biasa membeludak pertama kali dalam sejarah pandemi Covid-19 di Indonesia,” terang dr. Fajri saat dihubungi iNews.id, Sabtu (3/7/2021).
Di kesempatan itu, dr. Fajri juga menjelaskan beberapa alasan yang membuat oksigen menjadi cukup langka saat ini. Sebab banyak orang yang tidak dapat tempat di rumah sakit memutuskan untuk membeli oksigen sendiri. Sehingga kelangkaan oksigen ini bisa terjadi karena memang habis pasokan di rumah sakit, dan bisa pula karena oksigen yang diperjualbelikan di masyarakat.
“Memang betul saat ini oksigen sangat langka. Kemarin saya dengar produksinya masih cukup sebenarnya cuman masalahnya ada pada distribusi. Itu ada hitung-hitungannya. Dan salah satu supplier utama kita PT. Samator, diminta klarifikasi untuk kejelasan masalah tersebut. Jadi kemarin memang masalahnya di supply,” tuntasnya.
Lebih jauh Dokter Fajri mengungkapkan kasus Covid-19 yang semakin meledak, akan menyebabkan angka kematian sebesar 2,7 persen dari total kasus dan angka rawat inap sekira 5-10 persen dari total kasus. Sehingga, jika Wisma Atlet ditambah kapasitasnya 9 ribu, tapi bila diimbangi penambahan kasus Covid-19 sebanyak 9 ribu juga, sehingga tidak akan terkejar. Karena dalam sehari bisa masuk 700 orang di Wisma Atlet.
Editor : Miftahudin