get app
inews
Aa Read Next : Polda Jabar Merilis DPO Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Ngeri! Bocah 14 Tahun Rencanakan Pembunuhan Selama Setahun, Belajar dari Sosial Media

Kamis, 19 Januari 2023 | 19:44 WIB
header img
Dua bocah yang masih duduk di bangku sekolah nekad melakukan perencanaan sebuah pembunuhan selama setahun Foto: YT Deddy Coubuzer

JAKARTA, iNewsCirebon.id - Dua bocah yang masih duduk di bangku sekolah nekad melakukan perencanaan sebuah pembunuhan selama setahun, ironisnya pembunuhan tersebut dipelajarinya dari sosial media yang selama ini ditonton.

Kejadian terjadi di daerah Makassar dimana pelaku pembunuhan terdiri dari dua orang yaitu anak berusia 18 tahun dan 14 tahun.

Dilansir dari channel YouTube Deddy Corbuzier yang melakukan pembicaraan dengan Kapolres Makassar, Budi Hariyanto menjelaskan terkait motif dan latar belakang kedua pelaku melakukan aksi keji nya tersebut.

Korban pembunuhan ini adalah seorang bocah juga dengan usia lebih muda dari pelaku yaitu berusia 11 tahun.

Menurut hasil pemeriksaan, kedua pelaku memilih korban secara random korban yang dirasa mudah terpedaya dan lemah.
 
Modus yang dilakukan pelaku kepada korban yaitu mengajak korban untuk membantu membersihkan rumah pelaku dengan iming-iming uang sebesar 50 ribu.

Namun, sesampainya di rumah korban malah disuguhi oleh laptop dan diberi headset serta diizinkan untuk bermain sepuasnya menggunakan laptop tersebut.

Pada saat korban asik bermain laptop maka saat itulah korban dieksekusi dengan cara dicekik leher nya hingga meninggal dunia.

Dari hasil penyelidikan motif dan latar belakang kedua pelaku disebabkan karena 3 aspek, yaitu dari segi aspek sosiologi, aspek psikologi, dan aspek yuridis.

Kapolres Makassar, Budi Hariyanto menjelaskan aspek sosiologi adalah aspek tentang bagaimana hubungan pelaku dengan lingkunganya mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan sosial media.

Diketahui bahwa kedua pelaku ini sering ditekan oleh orang tua nya dan mendengar kata seperti anak tidak berguna, tidak dapat membantu orang tua, dll.

Pada posisi tertekan ini, anak tsb muncul dendam ingin membuktikan bahwa dia pun anak yg berguna dan bisa menghasilkan uang sehingga muncullah ide pelaku untuk mencari uang.

Ditambah lagi diperparah dengan pelaku adalah seorang yg sering bermain dengan media sosial sampai akhirnya pelaku pun menemukan sebuah situs yang berisikan tentang perdagangan organ.

Dan setelah ditelusuri, situs tersebut bernama yandex yang merupakan situs luar negeri. Di dalam situs itu juga, diketahui bahwa sudah ada daftar tentang harga dari setiap bagian organ.

Aspek kedua yaitu dari aspek psikologi, dimana aspek ini dipengaruhi oleh aspek sosiologi jika kondisi nya seperti yang dialami pelaku maka sifat nya bisa berubah yaitu bisa membuat seseorang tidak mengenal sifat keperimanusiaan dan bisa melakukan di luar nalar untuk memenuhi keinginan nya.

Lalu aspek terakhir adalah aspek yuridis dimana pelaku yang kondisi nya sudah tidak baik tersebut bisa dikatakan tidak berpikir secara jauh kedepan tentang berat nya hukuman jika membunuh seseorang.
 

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut