get app
inews
Aa Read Next : Uniknya Desa Penimbun Kebumen yang Melarang Jual Beli Nasi, Ini Mitosnya

3 Desa di Gresik Memiliki Nama Unik, Histori Bikin Ketawa

Rabu, 15 Desember 2021 | 13:48 WIB
header img
Balai Desa Tulung di Kecamatan Kedamean Gresik Jawa Timur. (Foto: SINDOnews/Ashadi IK)

"Dalam keadaan yang kelelahan dan tersesat seperti itu, dia mendengar umpatan yang membuat emosinya langsung naik. Pengembara langsung marah. Dia langsung lari mendekat kepada petani itu. Petani itu pun mencoba mendekat karena dia menduga sang pengembara tidak mendengar dengan jelas jawabannya," tuturnya.

Tanpa diduga oleh si petani, pengembara itu memukulnya bertubi-tubi. Sambil berlari menyelamatkan diri, petani melewati lurung desa sambil berteriak "Tulung, tulung, tulung!" ke warga desa. Atas kejadian itu, warga Desa Matamu merasa khawatir kalau kejadian itu terulang lagi. Akhirnya dengan pertimbangan sesepuh desa, nama berubah menjadi Desa Tulung. 

Kemudian nama desa unik lain, yakni Desa Lampah, Kecamatan Kedamean. Masih dalam literasi buku tersebut, diceritakan ada sepasang pengembara melakukan perjalanan ke arah utara dengan berjalan kaki. Dalam Bahasa Jawa Kromo, berjalan kaki itu disebut mlampah. Karena berniat hendak menegur, maka seorang warga menegur dengan kalimat “Kok mlampah mawon?" Artinya kok berjalan saja. 

"Karena seringnya orang menyapa dengan kata-kata itu maka desa itu disebut dengan Desa Lampah," katanya. 

Selanjutnya, ada nama Dusun Gorekan. Perlu diingat, selain karena nama unik, Dusun ini juga kerap viral di media sosial karena peristiwa menyeberangkan jenazah orang meninggal ke bantaran sungai Kali Lamong menuju pemakaman desa setempat. Namun, dari sepenggal kisah dramatis itu ternyata dusun itu memiliki historis penamaan. 

Diceritakan, suatu hari seorang warga memandikan kerbau, tiba-tiba muncul dua orang laki-laki dan perempuan dari balik grumbul. Suami istri yang ditegur tiba-tiba, merasa takut dan kaget. Karena takut dan kaget yang sangat, kedua orang itu terkena serangan jantung dan meninggal seketika. 

"Kedua pengembara itu merasa sedih karena menyebabkan kematian suami istri itu. Mereka kemudian menguburkan kedua orang di samping lubang penampungan air yang ada," ucapnya. 

Desa tempat meninggalnya kedua orang itu kemudian diberi nama Gorekan, yang bermakna ditegur malah gemetaran dan akhirnya meninggal. Wis-wis, onok- onok ae.

Cerita asal-usul kisah ini masih patut kebenaran masih belum ditemukan kevalidan cerita rakyat ini. Tetapi banyak pelajaran berharga yang bisa dipetik dan tularkan pada generasi muda. Bagi sebagian orang, mungkin pemberian nama itu asal-asalan saja. Apalah arti sebuah nama. Tetapi sesungguhnya nama adalah doa.

 

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut