Pemberlakuan penetapan adat istiadat Jawa yang dilakukan oleh Rara Tepasan di lingkungan Keraton Cirebon dikabarkan mendapatkan persetujuan langsung dari Sunan Gunung Jati. Sehingga tidak ada satu pun orang yang berani mempermasalahkannya.
Perkawinan Sunan Gunung Jati dengan Rara Tepasan terbilang melankonis, sebab diceritakan bahwa, ketika berada di Majapahit, Rara Tepasan melihat cahaya putih yang memancar dari arah barat laut (Maksudnya Bhumi Sunda/Cirebon), sehingga ia ingin sekali melihat dan menemui cahaya itu.
Ia pun bersumpah jika sumber cahaya tersebut merupakan seorang perempuan akan dijadikan saudaranya, jika laki-laki akan dijadikan suaminya.
Kehendak Rara Tepasan kemudian disampaikan kepada ayahnya Ki Gede Tepasan. Rupanya Ki Gede Tepasan kemudian mengabulkan dan mengantarkan anaknya ke sumber cahaya tersebut, dan benar saja, setelah didekati ternyata sumber cahaya tersebut adalah Sunan Gunung Jati yang pada waktu itu menjadi Raja Cirebon.
Rara Tepasan dikirim ke Cirebon dengan diiringi seratus pengawal dan membawa harta kekayaan yang banyak, harta serta seratus pengawal tersebut kemudian tidak kembali ke Tepasan, semuanya kemudian tinggal di Cirebon menemani sang puteri. Sementara Rara Tepasan diserahkan oleh ayahnya ke Sunan Gung Jati untuk dijadikan istrinya.
Rara Tepasan merupakan istri keempat Sunan Gunung Jati, dari perkawinan ini keduanya dianugerahi dua orang anak, yaitu (1) Ratu Ayu Wanguran, kelak dinikahi oleh Sultan Demak II (Pangeran Sabrang Lor), beliau juga kemudian dinikahi oleh Tubagus Pasai (Fatahilah) setelah Sultan Demak II tersebut wafat dalam Ekspedisi penyerangan Portugis di Malaka (2) Pangeran Pasarean.
Dikabarkan juga jika, Rara Tepasan ini merupakan alat diplomatis Majapahit untuk menjalin persahabatan dengan Kerajan Cirebon atau juga bisa dimaknai sebagai upaya dari salah satu bangsawan Majapahit untuk berlindung ke Cirebon.
Sebab pada waktu itu Negerinya dalam kondisi yang kurang setabil akibat terjadi banyak pemberontakan dan sedang menghadapi ketegangan dengan Demak.
Editor : Miftahudin