Logo Network
Network

11 Ilmuwan Muslim yang Mengubah Dunia, Penemuannya Memberikan Kontribusi Besar

Wasis Wibowo
.
Jum'at, 02 Desember 2022 | 15:52 WIB
11 Ilmuwan Muslim yang Mengubah Dunia, Penemuannya Memberikan Kontribusi Besar
Sejumlah karya ilmuwan muslim memberikan kontribusi besar bagi kehidupan modern saat ini. Foto/mvslim

JAKARTA, iNewsCirebon.id - Sejumlah karya ilmuwan muslim memberikan kontribusi besar bagi kehidupan modern saat ini.  Jules La Beaume, pemikir, intelektual, dan penulis Prancis berkata, “Orang-orang di dunia datang untuk memperoleh ilmu dan pengetahuan dari kaum Muslimin, yang memperolehnya dari Al-Qur'an, yang merupakan lautan pengetahuan, dan mengalirkan aliran-aliran (ilmu) darinya di dunia, untuk umat manusia…” 

Berikut 11 ilmuwan muslim yang mengubah dunia dengan karya dan penemuan ilmu pengetahuan dikutip SINDOnews dari laman explore-islam, Minggu (12/6/2022). 

1. Muhammad bin Musa al-Khawarizmi 

Muhammad bin Musa al-Khwarizmi adalah seorang ahli dalam bidang matematika, astronomi, astrologi, dan geografi yang berasal dari Kufah, Irak. Lahir sekitar tahun 780 di Khwarezmia dan wafat sekitar tahun 850 di Bagdad. 

Prestasi/Karya: Dia merancang mata pelajaran Aljabar dan Algoritma yang dikembangkan oleh orang lain. Kata algoritma berasal dari namanya. Bukunya (hisab al-Jabr wal-Muqabala) (Perhitungan Integrasi dan Persamaan) digunakan hingga abad ke-16 sebagai buku teks utama universitas-universitas Eropa. 

Dia menemukan konsep nol atau (sifr). Dengan demikian, menciptakan sebuah revolusi dalam matematika. Hal ini diarahkan untuk perbaikan dalam perhitungan program dunia dan kemajuan di bidang astronomi dan geografi. 

2. Ghiyath Al-din Al-Kashi 

Ghiyath Al-din Al-Kashi adalah astronom dan matematikawan Persia. Dia dilahirkan di Kashan, Iran, tahun 1380 dan meninggal di Samarkand, Uzbekistan pada 22 Juni 1429. 

Prestasi / karya: Dia menemukan teori angka dan teknik perhitungan Dalam bukunya (Miftah ul Hissab) atau (Kunci Kalkulator), ia mendefinisikan algoritme untuk menemukan akar ke-5 dari bilangan apa pun. Buku ini diajarkan di sekolah Persia sampai abad ke-17. 

Follow Berita iNews Cirebon di Google News

Halaman : 1 2 3 4
Bagikan Artikel Ini