JAKARTA, iNewsCirebon.id - Sepuluh tradisi unik perayaan Natal di Indonesia dan Dunia. Natal adalah hari raya umat Kristen yang diperingati setiap tahun oleh umat Kristiani pada tanggal 25 Desember untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus.
Masing-masing Negara mempunyai cara tersendiri untuk merayakan Natal. Ini bergantung pada budaya mereka masing-masing. Bahkan, perayaan Natal di beberapa negara ini tidak hanya sekedar membuat pohon Natal dan bagi-bagi hadiah saja namun ada juga perayaan yang unik dilakukan juga.
Menurut sejarahnya, Perayaan Natal pada 25 Desember pertama kali diperingati pada tahun 221 Masehi. Sosok di balik penentuan hari tersebut yakni Sextus Julius Africanus. Sextus dikenal sebagai seorang pengelana dan sejarawan Kristen Romawi yang hidup pada akhir abad ke-2 dan awal abad ke-3 Masehi.
Lantas tradisi unik apa saja yang dilakukan untuk menyambut perayaan Natal di Indonesia dan Dunia?. DIkutip dari Okezone.com, Rabu (29/11/2022) berikut tradisi unik perayaan Natal di Indonesia dan Dunia.
Tradisi unik perayaan Natal di Indonesia dan Dunia:
10. Kucing Yule di Islandia
Salah satu tradisi perayaan yang lebih unik yang pernah kami dengar berasal dari Islandia, di mana seekor kucing raksasa dikatakan berkeliaran di pedesaan bersalju pada waktu Natal. Secara tradisional, petani akan menggunakan Yule Cat sebagai insentif bagi pekerja mereka - mereka yang bekerja keras akan menerima satu set pakaian baru, tetapi mereka yang tidak akan dimangsa oleh binatang raksasa seperti kucing.
Hari ini adalah kebiasaan bagi setiap orang di Islandia untuk mendapatkan pakaian baru untuk Natal untuk menghindari kematian yang tidak menyenangkan.
9. Belfana sang Penyihir di Italia
Lupakan Santa dan 25 Desember ketika di Italia, karena semua aksi terjadi pada malam 5 Januari. Menurut cerita rakyat, seorang wanita tua bernama Belfana mengunjungi semua anak-anak Italia untuk mengisi stoking mereka dengan permen dan meninggalkan hadiah jika mereka baik-baik saja.
Sama seperti Bapa Natal, Belfana masuk melalui cerobong asap dan ditinggalkan oleh anak-anak yang tinggal di sana - biasanya anggur dan hidangan lokal.
Editor : Miftahudin