JAKARTA, iNewsCirebon.id - Kebo Iwa Patih kerajaan Bali yang ditakuti Majapahit berhasil dikalahkan Gajah Mada, ini strateginya. Bagai mana siasat dari Maha Patih Gajah Mada berhasil menagalahkan Kebo Iwa akan dibahas pada artikel ini.
Kerajaan Bali adalah salah satu daerah di nusantara yang sulit ditundukan Kerajaan Majapahit di bawah kepemimpinan Patih Gajah Mada. Secara turun-temurun kerajaan-kerajaan di Bali ini diperintah oleh raja-raja keturunan Dinasti Warmadewa.
Kerajaan Bali pada 1337 Masehi, dikenal dengan sebutan Kerajaan Bali Aga dengan pusat pemerintahan kerajaan ini konon terletak di Bedahulu. Karena itu, Kerajaan Bali Aga sering kali disebut Kerajaan Bedahulu atau Bedulu.
Penguasa terakhir Kerajaan Bali Aga bernama Sri Ratna Bumi Banten. Sang raja inilah yang menentang ekspansi Kerajaan Majapahit yang dipimpin Gajah Mada pada 1343.
Kerajaan Bali sulit ditaklukan balatentara Majapahit karena kemampuan balatentaranya yang mumpuni ditambah Patih Kebo Iwa dan panglima perangnya yang sakti membuat kerajaan ini sulit ditaklukan. Patih Kebo Iwa ini tinggal di Belahbatuh konon kesaktiannya menggentarkan nyali Mahapatih Gajah Mada.
Dimana Gajah Mada takut berhadap langsung dengan Kebo Iwa. Patih Gajah Mada memang merasakan ada kesulitan besar yang menghantui dirinya dan belum dirasakan sebelumnya.
Tak seperti biasanya walaupun Gajah Mada sering berhadapan dengan musuh lebih besar dan lebih kuat dan memiliki peralatan perang serba lengkap. Tetapi menghadapi Kerajaan Bali Aga, ada rasa takut dan ragu-ragu menyelinap pada diri Gajah Mada.
Tetapi sumpah Palapa Gajah Mada yang akan mempersatukan nusantara harus terlaksana. Karena itu Gajah Mada dan punggawa Kerajaan Majapahit mengatur siasat untuk membunuh Kebo Iwa agar bisa menguasai Kerajaan Bali Aga.
Konon, suatu hari semua pembesar Kerajaan Majapahit melakukan rapat membicarakan Kerajaan Bali Aga yang tidak mau tunduk. Padahal, secara hierarki Kerajaan Bali Aga harusnya tunduk pada Majapahit lantaran Kerajaan Majapahit sudah menaklukkan Kerajaan Daha.
Gajah Mada yang ikut dalam rapat tersebut sempat menyampaikan ungkapannya terkait kemasyuran Kerajaan Bali Aga. Melalui seorang pendeta istana (Pendeta Purohita) yang bernama Danghyang Asmaranata, Gajah Mada juga membicarakan kesaktian Kebo Iwa, salah satu pentolan punggawa Kerajaan Bali Aga.
Editor : Miftahudin