Karena keterbatasan pasukan, Tim Umi saat di Kotabot kemudian dibagi dua, Tim Umi di bawah Mayor Inf Sofian Effendi menyusup ke Tilomar.
Sedangkan Tim Umi dipimpin Sutiyoso menyusup ke Suai. Inilah penyusupan terjauh saat Operasi Flamboyan. Menjelang tengah malam, ketika mendekati Suai, pasukan kemudian dibagi dua mengingat ada dua sasaran yang menjadi target yakni markas polisi dan markas tentara.
Sutiyoso menyasar markas tentara. Sedangkan, pasukan kecil dipimpin Letnan Bambang bergerak menuju markas polisi.
Tepat pukul 01.00 waktu setempat, Sutiyoso memberi isyarat dengan melepas tembakan. Kedua tim kemudian secara serentak melakukan penyerangan ke markas polisi dan tentara. Terjadi perlawanan sengit.
Setelah pertempuran selama 20 menit, Sutiyoso melepas tembakan sebagai isyarat untuk mundur sesuai strategi hit and run.
Saat itu, Sutiyoso mendapat laporan Sersan Parman yang bertugas sebagai penembak roket launcher tertembak di kakinya. Begitu pula pembantunya Sarwono tertembak sehingga satu jari tangannya putus, termasuk empat anggota lainnya yang tertembak.
Ilustrasi Kopassus.(Foto:Ist)
Namun saat akan dijemput, ternyata Sersan Parman dan Sarwono telah berpindah. Di tengah kejaran pasukan musuh, pertempuran sengit terus terjadi. Pergerakan tim Sutiyoso untuk kembali ke Kotabot terhambat karena harus bertempur dan membopong empat anggotanya yang tertembak.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta