JAKARTA,iNewsCirebon.id -Berikut 5 fenomena alam yang terjadi ketika kiamat, Para ilmuwan terus mencari tahu apa yang terjadi pada alam semesta ketika kiamat benar-benar terjadi kelak. Selama ini berbagai film atau buku fiksi telah menggambarkan berbagai kejadian mengerikan ketika kiamat.
Meski demikian banyak ilmuwan khawatir tentang skenario berbahaya lainnya, beberapa di antaranya bahkan lebih menakutkan daripada apa pun yang telah digambarkan.
Berikut 5 fenomena alam yang terjadi ketika kiamat dikutip dari MNC Portal Indonesia, Minggu (30/10/2022).
1. Perubahan Iklim
Sumber dari semua ketakutan tentang kiamat, adalah perubahan iklim yang terjadi di muka bumi. Perubahan iklim dapat membuat cuaca ekstrem menjadi lebih parah, meningkatkan kekeringan di beberapa daerah, mengubah distribusi hewan dan penyakit di seluruh dunia
Bahkan, dapat menyebabkan daerah dataran rendah di planet ini tenggelam setelah naiknya permukaan laut. Rangkaian perubahan iklim dapat menyebabkan ketidakstabilan politik, kekeringan parah, kelaparan, keruntuhan ekosistem.
2. Asteroid
Para ilmuwan secara sadar khawatir bahwa ancaman batu ruang angkasa dapat memusnahkan Bumi. Sebuah dampak meteor mungkin menghancurkan dinosaurus, dan dalam peristiwa Tunguska, sebuah meteoroid besar merusak sekitar 2.000 kilometer persegi dari hutan Siberia pada tahun 1908.
Hal yang lebih menakutkan, mungkin, adalah bahwa para astronom hanya tahu tentang sebagian kecil dari batuan luar angkasa yang bersembunyi di tata surya. Masih banyak misteri yang belum diketahui tentang batuan luar angkasa.
3. Ancaman Pandemi
Patogen mematikan baru muncul setiap tahun. Pandemi baru-baru ini termasuk wabah SARS (sindrom pernapasan akut yang parah), flu burung, dan, yang terbaru, virus corona yang disebut MERS yang berasal dari Arab Saudi. Dengan aktivitas ekonomi global yang sangat saling berhubungan, penyakit mematikan dapat menyebar cepat seperti api. Ini menjadikan pandemi sebagai ancaman global yang nyata.
4. Jamur Mematikan
Kurator Museum Zoologi Vertebrata di University of California, Berkeley, David Wake mengatakan, ancaman bakteri sangat berbahaya, namun ancaman jamur lebih menakutkan.
Jamur yang sama fatalnya pada manusia akan menjadi bencana besar. Meskipun bakteri mematikan dan antibiotik berlimpah. Sebagai perbandingan, kita tahu lebih sedikit tentang pengobatan infeksi jamur.
“Ada penyakit jamur amfibi baru yang memiliki efek menghancurkan," kata Wake tentang jamur chytrid yang memusnahkan katak di seluruh Amerika Serikat.
5. Efek Bola Salju
Meskipun masing-masing skenario ini bisa terjadi, sebagian besar ilmuwan berpikir efek bola salju dari beberapa peristiwa lebih mungkin terjadi. Misalnya, pemanasan global dapat meningkatkan prevalensi patogen sekaligus menyebabkan perubahan iklim yang meluas.
Sementara itu, runtuhnya ekosistem dapat membuat sedikit lebih sulit untuk menghasilkan makanan, tanpa lebah untuk menyerbuki tanaman atau pohon untuk menyaring air pertanian. Jadi, alih-alih bencana epik, beberapa faktor yang relatif kecil akan sedikit memperburuk kehidupan di Bumi hingga secara bertahap terdegradasi.
Editor : Miftahudin