KOTA CIREBON, iNews.id – Bus Rapid Transit (BRT) Trans Cirebon menjadi pilihan transportasi baru warga Kota dan Kabupaten Cirebon. Bus ini resmi beroperasi usai diluncurkan Wakil Wali Kota Cirebon, Hj Eti Herawati, April kemarin.
Dilengkapi WiFi gratis, kamera pemantau (CCTV) serta full AC menjadikan daya tarik tersendiri Bus yang identik dengan warna biru ini.
Tingginya antusias masyarakat terlihat dari beberapa Halte yang selalu dipenuhi guna memanfaatkan layanan transportasi modern tersebut.
Salah seorang warga yang ditemui saat menunggu di Halte kejaksan, Maesaroh (45) bersama 3 anaknya mengungkapkan, "baru kali pertamanya ingin merasakan naik BRT tersebut,"
“Saya nunggu dari Halte Kecamatan Kejaksan tepat di jam pemberangkatan 14.30 WIB, saya datang beberapa menit sebelumnya, cuma ini sudah hampir 30 menit belum datang” ungkapnya.
Berbeda dengan Rahma (27) yang sudah dua kali merasakan naik BRT mengungkapkan fasilitas yang tersedia khususnya WiFi gratis sangat bermanfaat untuk mengisi waktu sampai dirinya tiba di tempat tujuan.
"kecepatan WiFi di BRT terbilang lumayan cepat, terlihat dari banyaknya anak-anak yang bermain game online saat naik Bus ini dan tidak ada satupun yang mengalami buffering," ungkapnya.
“Naik BRT Trans Cirebon di masa pandemi Covid-19 ini, protokol kesehatan juga diterapkan. Sebelum naik saya dicek suhu tubuh dan disediakan hand sanitizer di pintu masuk,” tutup Rahma.
Kapasitas BRT tersebut bisa masuk 30 orang penumpang untuk sekali jalan, akan tetapi mengingat saat ini masih masa pandemi Covid-19, jadi hanya 50 persen dari jumlah tersebut.
Sementara, Sopir BRT yang saat itu bertugas, Robi mengungkapkan, bahwa Bus ini tidak bisa sembarang menaikkan dan menurunkan penumpang, semua harus di Halte yang sudah disediakan.
“Kami ada jadwal tiba di Halte, jadi kami tidak bisa naik turunkan penumpang selain di Halte,” ungkap pria yang sebelumnya berprofesi sebagai sopir angkutan ekspedisi tersebut.
Menurutnya, Bus ini pun berhenti sekitar 1-2 menit di setiap Halte, baik ada penumpang yang menunggu ataupun tidak, kecuali di Halte Dukuh Semar, Bus berhenti sedikit lama sekitar 15 menit.
“Kecepatan pun tidak melebihi 40 km/jam,” ujarnya.
Selain di Kecamatan Kejaksan, Halte juga ada di Balai Kelautan, Yos Sudarso, Karang Anom, Dukuh Semar, SMPN 8 dan Monumen Juang.
Editor : Miftahudin