Wita lalu mencoba peruntungan dengan mengontrak harian salah satu hotel di Mangga Besar, Taman Sari, Jakarta Barat selama sepekan. Tak kuat biaya yang dikeluarkan, Wita beralih menyewa harian satu unit apartemen di Hayam Wuruk.
“Dari Grogol sebulan, saya pindah ke Cempaka Putih dan akhirnya di Cengkareng,” tuturnya.
Baca juga: PSK Online Apartemen, Beni: Tak Sebagus Alexis, tapi Ngga Buruk Kayak Kalijodo
Bagi Wita menjadi PSK online secara freelance bukanlah hal tabu. Saat pertama datang di Jakarta tahun 2017 lalu, dia lebih dulu bekerja secara freelance lalu akhirnya diajak orang bekerja di klub malam.
“Bedanya kalau freelance kan kita cari pelanggan sendiri. Kalau di klub kan pelanggan yang cari kita,” ucapnya.
Untuk merangkul pria hidung belang, dia menawarkan tarif bervariasi mulai terendah Rp250 ribu hingga jutaan sekali kencan, layanan seks berpasangan hingga pesta seks asalkan semuanya sesuai kesepakatan.
Kemudian, di tengah persaingan antar PSK online dia juga harus memutar otak, bagaimana cara mempromosikan dirinya ke pelanggan.
“Saya pakai jasa sejumlah orang atau joki, bukan mucikari loh. Kerja mereka sama kayak kita. Cari pelanggan begitu ada kesepakatan mereka akan menyambungkan dengan kita,” jelasnya.
Menurut Wita, joki tidak meminta bagian dari hasil mendapatkan pelanggan. “Kalaupun ada, ya insiatif dari kita. Besarannya variatif mulai Rp50 ribu-Rp150 ribu per pelanggan,” ucapnya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta