Acara Bedar Kiser Saeda Saeni di Tugu Transmigrasi, Sasak Sewo Sukra (Foto: Istimewa)
"Hal ini diupayakan mengenalkan tradisi kepada masyarakat luas dan mensosialisasikan kegiatan-kegiatan NU dalam bingkai seni budaya muslim nusantara. Ngidung boleh, hajatan boleh, tapi bagaimana caranya kita masukkan nilai-nilai islami di dalam aktifitas tersebut yakni melalui acara tahlilan, marhabanan, istighosahan (doa bersama), dan lain sebagainya," ucap Ketua Lesbumi PCNU Indramayu, Hidayatullah Ali Ridho.
Kanjeng Dayat Pituduh, sapaan akrab Hidayatullah, melanjutkan, ia menegaskan mulai hari itu pergerakan-pergerakan kultural NU tidak boleh jauh dari misi-misi mengenalkan nilai-nilai Aswaja An Nahdhiyyah.
Sikap itu Kanjeng Dayat, agar masyarakat tahu dan faham bahwa selama ini sebenarnya mereka telah melakukan amaliyah-amaliyah NU dan sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rosulullah SAW, serta para ulama di tanah jawa.
"Nahdlatul Ulama sebagai benteng nusantara harus senantiasa masuk kesemua lini masyarakat, mulai dari seni budaya, perekonomian, sosial politik, dan lain-lain, tidak hanya melulu stagnan pada wilayah-wilayah praktisi agama saja. Kader NU harus siap berada di manapun, ditugaskan apapun dan jangan pernah menyerah hanya karena gara-gara biaya," tandas Kanjeng Dayat.
Editor : Miftahudin