get app
inews
Aa Text
Read Next : Perjalanan Hidup Kho Ping Hoo, Penulis Cerita Silat Legendaris yang Karyanya Tak Usang Dimakan Waktu

Kisah Pilu Warga Tionghoa, Tak Bisa Rayakan Imlek di Awal Kemerdekaan Indonesia

Minggu, 14 Agustus 2022 | 15:08 WIB
header img
Sin Cia belum pernah dirayakan masyarakat Tionghoa Indonesia di awal masa kemerdekaan 1945. (Foto: Repro)

JAKARTA, iNews.id - Kondisi ekonomi yang sulit akibat penjajahan Jepang membuat warga Tinghoa di Indonesia tidak merayakan Tahun baru Imlek atau Sin Cia di awal masa kemerdekaan 1945.

Marcus AS dalam buku “Hari-Hari Raya Tionghoa” menyebut, Imlek belum bisa dirayakan karena situasi negara di awal kemerdekaan belum sepenuhnya kondusif, terutama di Jakarta dan sekitarnya.

“Siap-siapan” merupakan istilah yang merujuk pada peristiwa serangan mendadak dari musuh, biasanya serangan dari penjajah Belanda maupun Jepang. Setiap terjadi serangan, orang biasanya akan berteriak Siap!Siap!.

“Kemudian kita menamakan zaman siap-siapan,” kata Marcus dalam Hari-Hari Raya Tionghoa.

Meletusnya insiden-insiden di sekitar wilayah Tangerang pada tahun 1946 membuat Imlek juga tidak lagi dirayakan. Orang-orang Tionghoa menganggap sangat keterlaluan bila mereka bergembira, sementara saudara-saudara mereka sedang tertimpa bencana.

Pada 1948, Imlek juga belum bisa dirayakan. Orang-orang Tionghoa yang belum menjadi warga negara Indonesia terbebani perang saudara yang berkecamuk di Tiongkok. Harapan mereka tentang cita-cita “Satu Tiongkok” makmur, buyar. Begitu juga dengan tahun 1949. Belanda melancarkan agresi militer ke dua dan banyak orang Tionghoa menjadi korban.

Tidak sedikit rumah-rumah orang Tionghoa dibakar. Banyak yang kehilangan harta, nyawa maupun sanak famili. Banyak yang kemudian tidak memiliki tempat tinggal, bercerai dan kehilangan anak. Beribu-ribu orang berada dalam situasi mencekam sekaligus kekurangan sandang pangan.

"Tahun baru (Imlek) masih dianggap tidak pantas untuk dirayakan," kata Marcus AS.

Lepas dari tahun 1949, situasi Indonesia berangsur-angsur membaik, sehingga pada saat itu orang-orang Tionghoa mulai berani merayakan tahun baru Imlek, meskipun tidak secara besar-besaran.

Editor : Windi Trikusumawati

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut