KOTA CIREBON, iNews.id - Santana Kasultanan Cirebon (SKC) angkat bicara soal rubuhnya balai kambang yang ada dilingkungan Keraton Kasepuhan Cirebon tersebut.
"Memang balai kambang bukan termasuk bangunan cagar budaya, tetapi balai kambang merupakan bangunan yang ada di sekitar area cagar budaya, keberadaan balai kambang sudah semestinya diperhatikan oleh pihak yang saat ini mengklaim sebagai pengelola Keraton kasepuhan," ujar Sekertaris Buhan Pemangku Adat Santana Kasultanan Cirebon, Raden Hamzaiya, saat dikonfirmasi, Selasa (9/11/2021).
SKC menurut Hamzahiya, tetap berprinsip yang sama, yaitu sudah tidak mempercayai pengelolaan keraton kasepuhan. Terlebih sekarang ini terjadi ambruknya balai kambang yang sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keraton kasepuhan.
"Rusaknya balai kambang membuat citra buruk terhadap tata kelola keraton kasepuhan saat ini, kami menerima surat teguran Kemendikbud sudah lama, dan saat ini terbukti, bahwa dasar pengelolaan yang salah berdampak fatal pada kondisi keraton kasepuhan saat ini," katanya.
Lebih lanjut, Hamzahiya, juga mengatakan, SKC merasa mempunyai hak yang sama dalam mengelola keraton kasepuhan, untuk itu secapatnya pihaknya akan mengambil alih pengelolaan keraton kasepuhan yang saat ini tidak memadai bahkan terkesan terlalu komersil dan mencekik masyarakat dari tarif masuk dan tidak sebanding dengan fasilitas.
"Kami mempertanyakan untuk apa saja biaya masuk tersebut, pengelolaan telah lalai dan jangan salahkan kami, jika kami para keturunan dzuriah Sunan Gunung Jati melakukan kritik dan berupaya mengambil sistem kelola keraton kasepuhan Cirebon yang saat ini dinilai tidak sesuai prosedur," tutupnya.
Editor : Miftahudin