get app
inews
Aa Text
Read Next : PPKM Darurat, Ojek Online Kebanjiran Order

Pelabuhan Cirebon Didorong Bisa Jadi Pintu Gerbang Ekspor Impor Wilayah Ciayumajakuning

Rabu, 09 Juni 2021 | 19:17 WIB
header img
Bupati Cirebon Imron Rosyadi menghadiri kerjasama petikemas antara HIPMI dan Pelindo II Cirebon (Foto : Istimewa)

KABUPATEN CIREBON, iNews.id - Bupati Cirebon, Drs.H. Imron, M.Ag berharap, Pelabuhan Cirebon menjadi pintu gerbang ekspor dan impor di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning).

Secara historis, kata Imron, Cirebon merupakan awal peradaban dan pusat perdagangan di wilayah Jawa Barat. Hal itu ditandai dengan adanya pelabuhan pada abad ke-16.

"Selama ini setiap kegiatan ekspor atau impor di Kabupaten Cirebon semuanya harus melalui Jakarta. Kalau Pelabuhan Cirebon sampai berfungsi, ini artinya bakal menekan biaya," kata Imron saat menghadiri penandatanganan kerjasama peti kemas antar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Cirebon, Rabu (9/6/2021).

Imron menuturkan, tingkat perekonomian di wilayah Ciayumajakuning masih rendah dibandingkan dengan wilayah priangan. Kondisi tersebut berlaku untuk tingkat kemiskinan, IPM, maupun jumlah pengangguran.

Mimpi Pelabuhan Cirebon menjadi gerbang ekspor dan impor bisa terwujud, terlebih daerah ini memiliki segudang akses, baik jalur darat, kereta api, laut, serta udara."Kalau dekat, saya rasa pengusaha juga bakal ekspansi ke Ciayumajakuning.Intinya, harapan ini untuk memberikan manfaat kepada masyarakat," kata Imron.

Hal serupa juga disampaikan pengusaha asal Cirebon, Ir. Soenoto mengatakan, Pelabuhan Cirebon harus menjadi pelabuhan ekspor untuk mengurangi beban di Tanjung Priok, Jakarta. Menurutnya, pelabuhan di ibu kota itu sudah terlalu crowded.

"Beban jalan raya dari Cirebon menuju Jakarta akan berkurang. Kerugian akibat kerusakan jalan oleh armada pengangkut pun setiap tahunnya terus bertambah, Pelabuhan Cirebon adalah solusi," katanya.

Ia pun mendorong pihak pelabuhan untuk mengatasi permasalahan sedimentasi, sehingga nantinya kapal yang bersandar bisa dalam jumlah banyak dan meningkatkan aktivitas di pelabuhan.

General Manager PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC Cabang Cirebon Abdul Wahab menambahkan,
Saat ini, kata Wahab, banyak pengusaha di wilayah Cirebon yang melakukan pengiriman barang dari Cirebon menuju daerah tujuan, harus melalui pelabuhan di Jakarta (Tanjung Priok) atau pun Semarang (Tanjung Emas).

"Cost yang harus dikeluarkan kalau ke Jakarta atau Semarang itu jauh lebih besar. Kalau bisa dari daerah tujuan ke Cirebon pasti bisa memangkas anggaran dan juga waktu," kata Wahab.Wahab mengatakan, daya dukung lainnya, tempat ini mampu menampung tujuh sampai delapan kapal bersandar secara bersamaan.

Ini sangat memberikan keuntungan besar untuk pengusaha di Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan). Tentunya, meningkatkan perekonomian," katanya.

Ketua BPC HIPMI Kabupaten Cirebon, Ahmad Abdul Hadi mengatakan, barang yang berlabuh di pelabuhan Jakarta atau Semarang membuat ongkos pengiriman lebih besar dibandingkan nanti ke Pelabuhan Cirebon.

"Contoh, setiap pengiriman barang ke Pontianak melalui pelabuhan Jakarta, sekali perjalanan harus menghabiskan Rp 15 juta. Kalau nanti di sini berjalan, cost bakal ditekan," katanya.

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut