PUTUSSIBAU, iNews.id - Banjir melanda Kabupaten Sekadau, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), mengakibatkan satu warga meninggal dunia.
Selain itu, bencana ini merendam 2.541 unit rumah warga setempat dengan ketinggian air rata-rata 1-2,5 meter lebih dari permukaan tanah.
"Dari laporan yang kami terima sedikitnya 2.541 kepala keluarga (KK) terdiri atas 8.430 jiwa terdampak banjir. Dari jumlah tersebut, 571 KK atau 1.879 jiwa mengungsi akibat banjir di Sekadau," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, Kamis (28/10/2021).
Dia menjelaskan, banjir yang terjadi disebabkan intensitas hujan tinggi dan Sungai Kapuas meluap sehingga menggenangi beberapa wilayah di Sekadau, yaitu Desa Mungguk, Desa Sungai Ringin, Desa Tanjung, Desa Merapi, Desa Seberang Kapuas dan Desa Penit yang berada di Kecamatan Sekadau Hilir.
Kemudian Desa Belitang I dan Desa Belitang II di Kecamatan Belitang. Untuk menghadapi musim hujan, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi bahaya hidrometeorologi.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sekadau Matius Jon menyampaikan debit air mengalami kenaikan signifikan sejak Sabtu (23/10/2021).
"Hingga kini, ketinggian air rata-rata masih berkisar antara 2 hingga 2,5 meter dari permukaan tanah," ucap Matius. Tim BPBD Sekadau berkoordinasi dengan unit terkait untuk segera terjun ke lapangan guna melakukan pendataan dan evakuasi menggunakan perahu terhadap warga terdampak.
"Penanganan darurat juga segera dilakukan dengan mendirikan posko bencana serta memberikan bantuan logistik ke beberapa desa yang terdampak," katanya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta