Daud Yordan Resmi Dilantik Sebagai Senator RI, Berpotensi Tanding Dengan Manny Pacquiao

JAKARTA,- 1 Oktober 2024, menjadi hari bersejarah bagi legenda tinju nasional Indonesia, Daud Yordan. Ia resmi dilantik sebagai senator di Senayan, Jakarta, Ini menandai keberhasilannya, tak hanya di dunia olahraga, tetapi juga di kancah politik Indonesia.

Beberapa bulan lalu, Daud mencalonkan diri melalui jalur independen di dapil Provinsi Kalimantan Barat. Kemenangannya sangat signifikan, dengan perolehan suara lebih dari setengah populasi Kalimantan Barat. Selain dikenal sebagai figur publik, Daud juga memiliki jiwa sosial yang tinggi. Ia aktif dalam misi kemanusiaan bersama Forum Pemuda Kalimantan Barat (FPKB), membedah puluhan rumah warga kurang mampu, serta menyediakan ambulans gratis di beberapa kabupaten dan kota.

Baca Juga

Sahabat Kecil Hadiri Pelantikan Daud Yordan sebagai Senator

Tak hanya itu, Daud juga terlibat dalam kegiatan pengobatan gratis dan pembagian sembako bagi masyarakat kurang mampu, melalui organisasi kemanusiaan FPKB.

Pelantikan ini dihadiri oleh istri dan kedua anaknya, serta puluhan sahabat dan kerabat dari berbagai penjuru. Hadir pula sahabat kecil sekaligus penasihat hukumnya, DR. Petrus, S.H., M.H., CTA., C.Med., yang kini menjadi staf ahli di bidang hukum dan advokasi.

Beberapa minggu lalu, Daud baru saja mempertahankan gelarnya dalam sebuah pertandingan melawan petinju Argentina. Ia berhasil meraih kemenangan KO di ronde ke-9, mengalahkan petinju yang sebelumnya tak terkalahkan. Kesuksesan ini tak lepas dari disiplin tinggi, dedikasi dalam latihan, serta mental bertanding yang kuat.

Ke depan, Daud Yordan diharapkan menjadi panutan bagi masyarakat, tak hanya di Kalimantan Barat, tetapi di seluruh Indonesia. Bahkan, beredar kabar bahwa ia akan bertanding dalam laga eksebisi melawan legenda tinju dunia asal Pilipina, Manny Pacquiao, yang juga seorang senator. Pertandingan ini akan menjadi sejarah, karena mempertemukan dua senator di atas ring tinju. Semoga rencana ini dapat terlaksana di tanah air tercinta, Indonesia.

Editor : Miftahudin