Para pembunuh memposting video pemenggalan kepala dan mengancam akan mengambil nyawa Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi dan Nupur Sharma juga.
Pemerintah negara bagian telah mengerahkan ratusan personel keamanan saat protes meletus di seluruh kota di India barat itu. Toko-toko di beberapa bagian kota telah ditutup sejak insiden itu.
Kepala negara bagian Ashok Gehlot berjanji bahwa mereka yang terlibat dalam pembunuhan itu akan dihukum dengan keras. Dia mengimbau warga untuk menjaga perdamaian dan tidak membagikan video terkait pemenggalan itu.
"Ini adalah insiden yang sangat mengkhawatirkan. Sangat disayangkan dan memalukan. Ada ketegangan yang nyata di seluruh negeri,” ujar Gehlot.
Dia menambahkan, “Suasana perlu diperbaiki. Saya mengimbau Perdana Menteri Modi dan Menteri Dalam Negeri (Amit Shah) untuk berbicara kepada bangsa dan menenangkan situasi.”
Kepala negara bagian, yang berasal dari partai oposisi Kongres, mengatakan suasananya begitu tegang sehingga siapa pun, Hindu atau Muslim yang minoritas dalam jumlah di kota kecil atau desa mana pun, merasa "tidak aman dan terancam oleh mayoritas".
Kepolisian Udaipur telah meluncurkan penyelidikan untuk menemukan tersangka. Komentar Sharma memicu protes dan keluhan dari beberapa negara Muslim, termasuk Qatar dan Kuwait.
Ratusan orang telah ditangkap di seluruh India selama kerusuhan publik terkait kasus penghinaan pada Nabi itu.
BACA JUGA:
Video Bupati Brebes Geram Progres Pembangunan Pasar Molor
Editor : Miftahudin