NEW DELHI, iNews.id - Pembunuhan seorang pria Hindu di India dengan dipenggal menyebabkan ketegangan agama.
Aksi pembantaian brutal di siang bolong terjadi terhadap seorang penjaga toko Hindu diduga dipenggal oleh dua pelaku di kota bersejarah Udaipur di Rajasthan, India.
Kekerasan besar-besaran meletus selama protes Juni atas pernyataan "menghina" yang dibuat Nupur Sharma terhadap Nabi Muhammad.
Sharma merupakan juru bicara partai terkemuka negara itu, Partai Bharatiya Janata Party (BJP), yang kemudian diskors dari partai tersebut. Dia membuat pernyataan menghina Nabi Muhammad selama debat TV langsung pada 26 Mei.
Pernyataannya yang menghina Nabi Muhammad membuat lebih dari selusin negara Muslim mengajukan protes diplomatik terhadap pemerintah India.
Warga Hindu yang dipenggal itu dilaporkan telah berbagi posting media sosial yang mendukung Nupur Sharma.
BACA JUGA:
Video Didesak Mundur, Wawalkot Tegal Jumadi Mengaku Tetap Akan Bekerja Melayani Masyarakat
Para pembunuh memposting video pemenggalan kepala dan mengancam akan mengambil nyawa Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi dan Nupur Sharma juga.
Pemerintah negara bagian telah mengerahkan ratusan personel keamanan saat protes meletus di seluruh kota di India barat itu. Toko-toko di beberapa bagian kota telah ditutup sejak insiden itu.
Kepala negara bagian Ashok Gehlot berjanji bahwa mereka yang terlibat dalam pembunuhan itu akan dihukum dengan keras. Dia mengimbau warga untuk menjaga perdamaian dan tidak membagikan video terkait pemenggalan itu.
"Ini adalah insiden yang sangat mengkhawatirkan. Sangat disayangkan dan memalukan. Ada ketegangan yang nyata di seluruh negeri,” ujar Gehlot.
Dia menambahkan, “Suasana perlu diperbaiki. Saya mengimbau Perdana Menteri Modi dan Menteri Dalam Negeri (Amit Shah) untuk berbicara kepada bangsa dan menenangkan situasi.”
Kepala negara bagian, yang berasal dari partai oposisi Kongres, mengatakan suasananya begitu tegang sehingga siapa pun, Hindu atau Muslim yang minoritas dalam jumlah di kota kecil atau desa mana pun, merasa "tidak aman dan terancam oleh mayoritas".
Kepolisian Udaipur telah meluncurkan penyelidikan untuk menemukan tersangka. Komentar Sharma memicu protes dan keluhan dari beberapa negara Muslim, termasuk Qatar dan Kuwait.
Ratusan orang telah ditangkap di seluruh India selama kerusuhan publik terkait kasus penghinaan pada Nabi itu.
BACA JUGA:
Video Bupati Brebes Geram Progres Pembangunan Pasar Molor
Editor : Miftahudin