Logo Network
Network

Soal Keluhan Petani Garam, Ini Tanggapan KSP Muldoko

Dede Kurniawan
.
Jum'at, 08 Oktober 2021 | 12:43 WIB
Soal Keluhan Petani Garam, Ini Tanggapan KSP Muldoko
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muldoko mendengarkan keluhan petani garam yang ada di Kabupaten Cirebon, Jumat (8/10/2021). (foto: Dede Kurniawan)

KABUPATEN CIREBON, - iNews.id - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muldoko mendengarkan keluhan petani garam yang ada di Kabupaten Cirebon, Jumat (8/10/2021).

Dalam kesempatan itu, mantan Panglima TNI ini juga mengatakan jika kebutuhan garam dalam negeri untuk tahun 2021 ini mencapai 4.606.554 Ton. Sedangkan kebutuhan untuk industri mencapai 3.077. jutaTon.

"Sedangkan kemampuan produksi garam lokal pada tahun 2020 baru 1.635 juta Ton. Kenapa harus impor, karena industri-industri semuanya butuh garam," ujar Muldoko.

Dikatakan Muldoko, tantangan para petani saat ini untuk meningkatkan produksi garam dalam negeri termasuk petani garam yang ada di Cirebon.

"Panjang Pantia kita sekarang mencapai 81 ribu Km, tapi kenapa belum bisa memenuhi kebutuhan garam dalam negeri, karena garam tidak semua garis pantai bisa memproduksi garam," katanya.

Muldoko juga mengatakan, selain tidak semua garis pantai bisa memproduksi garam, produksi garam juga sangat dipengaruhi oleh cuaca dan kepekatan air laut makanya tidak semua garis pantai bisa memproduksi garam. Produksi garam di Indonesia sendiri terdapat di Pantura, Madura, NTB, NTT serta Indonesia Timur seperti Makasar dan daerah lainnya.

"Selain itu ada permasalahan lagi kenapa kebutuhan garam tidak bisa terpenuhi karena ada kerusakan bibir pantai yang mengalami kemunduran tidak seperti yang terjadi di Joniponto," katanya.

Moldoko juga mengatakan untuk petani garam diwilayah Pantura khususnya Cirebon, ada dua program yang akan ditawarkan, seperti revitalisasi bibir pantai dan juga budidaya ikan nila Salim.

"Sebelum ke Cirebon, saya sudah kordinasi dengan menteri terkait program apa yang akan ditawarkan untuk petani garam, karena produksi garam di wilayah Pantura juga mengalami kemunduran karena kerusakan juga sangat memprihatikan," tandansya.

 

Editor : Miftahudin

Follow Berita iNews Cirebon di Google News

Bagikan Artikel Ini