Kemudian saat berada di wilayah Kanci Cirebon korban kemudian disekap dipukul lalu diikat kaki dan tangannya, mulut serta matanya pun ditutupi dengan menggunakan lakban.
Tidak hanya menerima pukulan korban juga diancam dan akan dimutilasi jika melawannya, sebelum akhirnya dibuang di sebuah warung yang ada di wilayah Ajimut bukit Maneungteung Waled Wirebon.
Korban mengaku Rp200 ribu rupiah dalam dompet dan HP dibawa kabur perampok, termasuk uang dalam ATM diambil sebesar Rp400 ribu rupiah dan dipaksa menyerahkan nomor pinnya untuk diambilnya. "Saya hanya bisa pasrah saat diancam para pelaku," ucap Riyanto yang menjadi korban perampokan.
Korban saat ini berharap agar pihak kepolisian segera bisa mengungkap kasus perampokan yang menimpa dirinya, korban juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menaiki travel gelap yang tidak dikenalinya.
Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian atas peristiwa perampokan yang menimpa penumpang travel gelap yang diduga dilakukan oleh komplotan pelaku kejahatan di dalam travel gelap.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait