KABUPATEN CIREBON, iNews. id - Ratusan warga Desa Mundu Pesisir, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon menggelar tradisi Haul leluhur setempat.
Nampak kaum perempuan menggunakan busana serba putih dengan membawa bunga tujuh rupa (kembang pitu) disertai bacaan salawat nabi berjalan kaki sejauh kurang lebih 3 km menuju makbaroh (kuburan) leluhur desa setempat.
Tidak hanya kembang tujuh rupa yang dibawa oleh warga, namun berbagai makanan, minuman dan buah buahan turut serta diangkut dengan menggunakan sejumlah miniatur berbentuk perahu nelayan, sebagai bentuk rasa syukur terhadap sang pencipta.
Warga Desa Mundu Pesisir sudah melakukan tradisi tersebut sudah puluhan tahun lamanya sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur mereka, seperti Syekh Kilobama, Pangeran Bratakelana dan Kigede Mundu.
Namun karena pandemi Covid-19 dimana mobilitas masyarakat dibatasi, akhirnya tradisi tersebut sempat tidak digelar demi menekan penyebaran virus tersebut.
Sesampainya di situs yang dikramatkan masyarakat sekitar, terdengar lantunan adzan yang dikumandangkan 7 orang muadzin dengan sorban dan pakaian serba putih,mirip adzan pitu (tujuh) di Masjid Sang Cipta Rasa Kesepuhan Cirebon.
Tidak hanya diisi dengan doa doa pada acara haul tersebut juga di bicakan kilas sejarah tentang Tiga Tokoh yang disakralkan masyarakat Mundu tersebut.
Ratusan warga nampak hikmat dalam mengikuti acara tahlil atau doa bersama di salah satu situs makam yang di keramatkan yang di pimpin oleh tokoh agama setempat, doa yang di bacakan adalah doa doa pada umumnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait