BULUKUMBA, iNewsCirebon.id – Ungkapan “cinta tak mengenal usia” tampaknya benar-benar tergambar dalam kisah Mappiare, seorang kakek berusia 110 tahun asal Bulukumba, Sulawesi Selatan, yang resmi menikahi wanita muda berusia 27 tahun bernama Itte.
Meski terpaut usia hingga 83 tahun, keduanya mantap melangkah ke jenjang pernikahan dan mengucap janji suci di hadapan keluarga serta warga sekitar.
Prosesi akad nikah Mappiare dan Itte berlangsung penuh haru dan kebahagiaan pada Senin, 3 November 2025.
Dalam momen tersebut, Mappiare tampak gagah mengenakan jas cokelat dan peci hitam, sementara Itte tampil anggun dengan kebaya cokelat muda dan hijab hitam yang menambah kesan sederhana namun memikat.
Jika ditelusuri ke masa lalu, usia Mappiare yang kini 110 tahun menunjukkan bahwa ia lahir sekitar tahun 1915, ketika Indonesia masih berada di bawah pemerintahan Hindia Belanda.
Fakta ini membuat kisah pernikahannya semakin menarik perhatian publik.
Meski perbedaan usia mereka sangat jauh, banyak yang menganggap hubungan ini sebagai bukti bahwa cinta sejati tidak mengenal batas usia, waktu, maupun generasi.
Dalam ajaran Islam, perbedaan usia bukanlah penghalang untuk membangun rumah tangga selama syarat dan rukun pernikahan terpenuhi.
Seperti dijelaskan oleh Ibnu Abbas, “Dalam Islam, faktor keturunan dan kekayaan bukan tolok ukur utama dalam memilih pasangan.
Selama keduanya saling mencintai dan memenuhi syarat pernikahan, maka sah-sah saja jika pria tua menikahi wanita muda, atau sebaliknya.”
Contoh serupa juga tercermin dalam kisah Rasulullah SAW yang menikah dengan Khadijah binti Khuwailid, seorang wanita yang 15 tahun lebih tua darinya. Meski berbeda usia, pernikahan mereka menjadi teladan mulia dalam Islam.
Khadijah dikenal sebagai istri yang penyayang, lembut, dan setia.
Ia senantiasa mendukung perjuangan Rasulullah di masa-masa sulit. Cinta dan kesetiaan Khadijah begitu besar hingga ketika ia wafat, Rasulullah menyebut tahun itu sebagai “Tahun Kesedihan.”
Kisah Mappiare dan Itte pun menjadi pengingat bahwa cinta sejati tidak diukur dari usia atau status, melainkan dari ketulusan, kesetiaan, dan niat tulus untuk saling melengkapi dalam kebaikan.
Editor : Rebecca
Artikel Terkait
