Obrog, Tradisi Puluhan Tahun di Pantura, Bangunkan Warga saat Sahur

Riant Subekti
Tradisi obrog, tradisi leluhur yang harus dilestarikan (Foto: Istimewa)

Ditambahkan H Nadisa, tradisi sudah ada sejak puluhan tahun lalu, dan dianggap warisan nenek moyang yang perlu dilestarikan.

Pada zaman dulu rombongan obrog menggunakan beduk atau kentongan masjid atau mushala untuk membangunkan warga pada saat sahur.

“Mereka biasanya keliling desa membangunkan warga untuk sahur. Biasanya mereka menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan kanjeng Nabi Muhammad saw,” paparnya.

Tetapi, lanjutnya, seiring dengan perkembangan zaman, tradisi obrog kini sudah mulai menggunakan alat musik modern, seperti gitar, kendang, seruling, dan organ tunggal.

“Serta menggunakan pengeras suara atau sound system dengan menyanyikan lagu-lagu qasidah, religi, tarling bahkan kadang lagu dangdut,” tuturnya.

Namun sayang tradisi yang berumur cukup lama tersebut diciderai oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab, obrog terkadang di gunakan untuk media pemicu perselisihan atar pemuda yang berujung tawuran antar kampung.

Pihak Kepolisian dari Sektor Gunung jati Polres Cirebon Kota hampir setiap tahun mengeluarkan edaran agar tidak melakukan kegiatan obrog guna mengantisipasi kerawanan tawuran antar kampung.

Editor : Miftahudin

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network