Menanggapi viralnya video itu, pengunggah memberikan klarifikasi bahwa pertunjukan tari Dolalak sebenarnya merupakan bagian dari acara Merti Dusun, bukan dari rangkaian acara Maulid Nabi. Ia menjelaskan bahwa peringatan Maulid telah digelar sehari sebelumnya.
“Maulid Nabi berlangsung pada 8 September 2025, sementara acara dangdut Dolalak diadakan pada 9 September 2025. Kebetulan saja waktunya berdekatan,” tulisnya dalam keterangan.
Ia juga menjelaskan soal spanduk Maulid yang masih terpasang saat pertunjukan Dolalak berlangsung.
“Menurut warga Maron, banner tersebut sengaja tidak dilepas karena digunakan sebagai pembatas atau pengaman, mengingat panggung bagian belakang lebih tinggi dari depan. Bisa juga karena panitia lupa mengganti atau menyesuaikannya setelah acara keagamaan selesai,” tandasnya.
Meskipun klarifikasi telah diberikan, peristiwa ini tetap menimbulkan perbincangan soal sensitivitas budaya dan agama, serta pentingnya penataan acara yang sesuai dengan konteks dan nilai-nilai masyarakat.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait