Viral! Penari Dolalak Joget Erotis di Acara Maulid Nabi Muhammad SAW, Panen Kecaman Warganet

Jhon Mieftah
Sebuah video yang menampilkan penari Dolalak berjoget di atas panggung saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW viral di media sosial TikTok dan menjadi perbincangan warganet. Foto:TikTok

WONOSOBO, iNewsCirebon.id – Sebuah video yang menampilkan penari Dolalak berjoget di atas panggung saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW viral di media sosial TikTok dan menjadi perbincangan warganet.

Video tersebut diunggah oleh akun @garenkatjr dan menunjukkan suasana acara yang digelar di Desa Mutisari, Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, pada 9 September 2025.

Dalam rekaman berdurasi singkat itu, tampak sejumlah penari perempuan menari di atas panggung dengan latar belakang spanduk bertuliskan “Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H.”

Tidak hanya itu, terlihat pula beberapa pria naik ke panggung untuk berjoget sambil memberikan saweran kepada para penari, disaksikan oleh penonton di sekitar panggung.

Konten ini cepat menyebar dan memicu perdebatan tajam di dunia maya. Banyak warganet mempertanyakan keberadaan hiburan bernuansa joget tersebut dalam acara keagamaan. “Kok bisa tarian seperti itu ada di acara Maulid?” komentar seorang pengguna. “Benar-benar tak tahu adab,” tulis lainnya.

Menanggapi viralnya video itu, pengunggah memberikan klarifikasi bahwa pertunjukan tari Dolalak sebenarnya merupakan bagian dari acara Merti Dusun, bukan dari rangkaian acara Maulid Nabi. Ia menjelaskan bahwa peringatan Maulid telah digelar sehari sebelumnya.

“Maulid Nabi berlangsung pada 8 September 2025, sementara acara dangdut Dolalak diadakan pada 9 September 2025. Kebetulan saja waktunya berdekatan,” tulisnya dalam keterangan.

Ia juga menjelaskan soal spanduk Maulid yang masih terpasang saat pertunjukan Dolalak berlangsung.

“Menurut warga Maron, banner tersebut sengaja tidak dilepas karena digunakan sebagai pembatas atau pengaman, mengingat panggung bagian belakang lebih tinggi dari depan. Bisa juga karena panitia lupa mengganti atau menyesuaikannya setelah acara keagamaan selesai,” tandasnya.

Meskipun klarifikasi telah diberikan, peristiwa ini tetap menimbulkan perbincangan soal sensitivitas budaya dan agama, serta pentingnya penataan acara yang sesuai dengan konteks dan nilai-nilai masyarakat.
 

Editor : Miftahudin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network