CIREBON, iNewsCirebon.id - Pemerintah Kota Cirebon bersama Forkopimda menegaskan situasi keamanan di Kota Cirebon berangsur kondusif pasca kerusuhan yang terjadi pada Sabtu (30/8/2025). Dalam rapat koordinasi keamanan dan ketertiban yang digelar di Gedung Setda, Senin (1/9/2025), pemerintah, aparat TNI-Polri, DPRD, serta perwakilan ormas dan LSM sepakat menandatangani Deklarasi Kota Cirebon Damai.
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar, menyatakan kondisi saat ini sudah terkendali namun potensi kerawanan tetap diwaspadai.
“Situasi relatif aman, tapi kami tetap siaga menghadapi kemungkinan pergerakan kelompok anarko yang berusaha memicu kericuhan. Tindakan akan kami lakukan secara tegas dan terukur,” tegasnya.
Walikota Cirebon, Effendi Edo, menegaskan pemerintah mendukung penuh langkah pengamanan yang dilakukan aparat.
“Kami siap mendukung dari sisi logistik. Pendataan siswa yang bolos juga penting, karena bisa menjadi tanda awal adanya potensi aksi,” ujarnya.
Sementara itu, Danrem 063/SGJ Kolonel Inf Hista Soleh Harahap menilai kerusuhan sebelumnya bukan murni aksi unjuk rasa.
“Itu tindak kriminal dengan modus melibatkan anak di bawah umur. Kita harus melawan provokasi di media sosial dengan konten positif,” katanya.
Ketua DPRD Kota Cirebon, Andrie Sulistio, bahkan menilai aksi rusuh kemarin murni penjarahan.
“Tidak ada aspirasi yang disampaikan, hanya perusakan dan pencurian. Kami mendorong ormas, LSM, dan OKP untuk ikut menjaga keamanan bersama aparat,” tegasnya.
Deklarasi Kota Cirebon Damai yang ditandatangani dalam rapat ini berisi komitmen seluruh elemen masyarakat untuk menolak segala bentuk anarkisme, menjaga persaudaraan, dan bersama mewujudkan Kota Cirebon yang aman dan harmonis.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait