CIREBON, iNewsCirebon.id – Bau asap masih tercium menyengat, menyelinap di antara dinding hangus dan kaca-kaca pecah yang berserakan di lantai. Gedung DPRD Kabupaten Cirebon kini tak lagi menyerupai rumah rakyat, melainkan reruntuhan yang menyisakan luka mendalam usai aksi demonstrasi berujung ricuh, Sabtu (30/8/2025).
Sejumlah lemari dan berkas terbakar habis
Ruang sidang paripurna yang biasanya menjadi arena diskusi politik, kini berubah menjadi lautan sampah dan arang. Kursi kayu terbalik, meja penuh jelaga, dokumen penting basah bercampur air pemadaman semuanya jadi saksi amarah massa yang tak terbendung.
“Gedung sebesar ini bisa terbakar begitu cepat. Padahal di sinilah wakil rakyat bekerja,” tutur Dahlan (38), pedagang sekitar, dengan nada kecewa, Senin (1/9/2025).
Kerusuhan itu tak hanya meluluhlantakkan fasilitas gedung. Dua pos satpam hangus terbakar, motor petugas dilahap api, dan sejumlah arsip musnah. Kini, garis polisi membentang di halaman depan, menandai kawasan yang sementara waktu disterilkan.
Suasana mencekam bermula dari aksi ribuan massa di depan Polresta Cirebon. Teriakan tuntutan perubahan menggema, namun tensi memanas ketika massa bergerak ke simpang empat Sumber. Pot bunga dirobohkan, pos polisi dilempari batu, kaca pecah berserakan, hingga akhirnya api melahap Gedung DPRD.
“Asalnya hanya lemparan batu dan botol. Tidak lama, api menjalar ke dalam, orang-orang panik dan berhamburan,” Dedi (48), warga yang menjadi saksi mata.
Meski pemadam kebakaran silih berganti berdatangan, angin kencang membuat si jago merah sulit dikendalikan. Kepulan asap hitam menjulang tinggi, terlihat dari berbagai sudut Kota Sumber.
Menjelang sore, massa akhirnya bubar. Yang tersisa hanyalah bangunan porak-poranda tembok hitam legam, meja kursi tinggal arang, dan bau hangus yang masih menyeruak hingga keesokan harinya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait
