JAKARTA, iNewsCirebon.id - Salah satu pendiri Oracle, Larry Ellison, kini resmi menjadi orang terkaya kedua di dunia.
Ia berhasil menyalip dua miliarder ternama, Jeff Bezos dan Mark Zuckerberg, setelah hartanya meningkat drastis sebesar 26 miliar dolar AS (sekitar Rp426 triliun, dengan kurs Rp16.385 per dolar) pada Kamis, 12 Juni 2025.
Kini, total kekayaan Ellison mencapai 243 miliar dolar AS atau setara Rp3.981 triliun.
Menurut data dari Forbes, peningkatan ini membuat Ellison melampaui pendiri Amazon, Jeff Bezos, yang memiliki kekayaan 227 miliar dolar AS (sekitar Rp3.719 triliun), serta CEO Meta, Mark Zuckerberg, dengan total kekayaan 239 miliar dolar AS (sekitar Rp3.916 triliun).
Di posisi puncak, CEO Tesla Elon Musk masih mempertahankan status sebagai orang terkaya di dunia, dengan kekayaan mencapai 407,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp6.673 triliun.
Kenaikan kekayaan Ellison terjadi seiring melonjaknya pendapatan Oracle yang diumumkan pada pertemuan investor awal pekan ini.
Saham perusahaan pun melesat, menembus angka 200 dolar AS per lembar untuk pertama kalinya, setelah Oracle mencatat pendapatan dan laba kuartalan yang melampaui ekspektasi analis.
Jeff Bezos sebelumnya lama menduduki posisi orang terkaya kedua di dunia, sebelum akhirnya tergeser pada Oktober 2024 oleh Mark Zuckerberg, yang saat itu kekayaannya mencapai 206,2 miliar dolar AS, sedikit di atas kekayaan Bezos yang tercatat 205,1 miliar dolar AS.
Sementara itu, kekayaan Elon Musk juga mengalami lonjakan baru-baru ini.
Di awal pekan, kekayaannya bertambah 191 juta dolar AS, menyentuh angka 411,4 miliar dolar AS. Kenaikan ini terjadi tak lama setelah ia menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada mantan Presiden AS, Donald Trump, melalui unggahan di platform X.
Permintaan maaf tersebut muncul usai percakapan telepon singkat antara keduanya, yang mengindikasikan potensi rekonsiliasi setelah beberapa hari berselisih.
Ketegangan antara Musk dan Trump berawal dari kritik Musk terhadap rancangan undang-undang yang didukung Trump, menyusul pengunduran dirinya dari peran sebagai penasihat pemerintahan.
Perselisihan tersebut memanas, dengan Musk sempat mengunggah sejumlah komentar tajam tentang Trump, meski beberapa di antaranya kemudian dihapus.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait