JAKARTA, iNews.id - Who mengumumkan adanya sindrom pasca Covid atau long Covid beberapa waktu lalu, Jenewa (4/8/2021). Penelitian menunjukan sekitar 25% penderita Covid-19 mengalami hal ini.
Sindrom pasca Covid terjadi ketika penderita Covid-19 tetap merasa sakit atau mengalami gejala infeksi virus Corona walau telah dinyatakan sembuh. Hal ini dapat dialami oleh semua kalangan umur, dari anak hingga dewasa dengan gejala ringan hingga berat.
Beberapa literatur penelitian memperkirakan terdapat lebih kurang 200 gejala yang dikenali pada kasus long Covid, di antaranya adalah kelelahan dan batuk berkepanjangan.
Oleh karenanya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Brotoasmoro menyarankan penyintas Covid-19 yang mengalami sindrom pasca Covid agar tetap mempertahankan gaya hidup seperti halnya saat berjuang untuk sembuh.
Gaya hidup sehat tersebut antara lain menyantap makanan bergizi seimbang, olahraga rutin, hingga meneruskan kebiasaan berjemur.
"Tetap makan makanan bergizi seimbang, olahraga rutin yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan tubuh, jaga kebersihan lingkungan, sering-sering di ruang yang berventilasi bagus, dan teruskan kebiasaan terkena sinar matahari,” katanya dalam keterangan persnya, Jumat (27/8/2021).
Dia juga menyarankan agar penyintas Covid-19 tetap melakukan konsultasi rutin dengan dokter. Hal tersebut dapat membantu untuk menentukan tindakan yang tepat apabila gejala long Covid tetap bertahan.
“WHO mengumumkan bahwa sindrom pasca Covid yang bertahan lama akan berdampak serius pada kemampuan orang tersebut untuk kembali produktif," ujarnya
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait