Skandal ini mencuat setelah AN, yang mengaku sebagai bibi korban, mengunggah tangkapan layar percakapan WhatsApp antara oknum guru dan siswi tersebut di media sosial. Tangkapan layar yang beredar luas ini menunjukkan komunikasi yang sangat tidak pantas, mengandung unsur pelecehan verbal yang mengarah pada tindakan asusila.
Sontak, postingan viral itu memicu kemarahan publik dan menjadi sorotan tajam bagi pihak sekolah. Banyak warganet mendesak agar kasus ini diusut tuntas secara hukum. Bahkan, salah satu teman korban membenarkan kejadian ini, "Iya, pernah cerita sama kami," ujarnya pada Rabu (21/5/2025).
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait