LUBUKLINGGAU, iNews.id - Ribuan emak-emak rela antre panas-panasan seperti penonton konser demi mendapatkan minyak goreng.
Antrean tersebut terekam dalam video amatir yang viral di media sosial (medsos). Berikut link video di mana warga sangat antusias seperti melihat konser di https://www.youtube.com/watch?v=qlZjV0--vBA.
Antrean itu terjadi saat operasi pasar minyak goreng murah di Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Harissandi mengatakan, operasi pasar minyak goreng direspons warga dengan antusias, sehingga kerumunan tak terhindarkan.
"Masyarakat terlalu antusias atas operasi pasar minyak murah yang digelar Disperindag. Kita sudah atur, berkoordinasi dengan Disperindag agar antreannya kondusif," ujar AKBP Harissandi.
Dalam video viral tersebut, tampak ribuan warga berdesakan memenuhi antrean warga dalam operasi pasar di kawasan Gedung Olahraga (GOR) Lubuklinggau, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Lubuklinggau.
"Kita sudah imbau warga untuk kondusif di sana jika operasi pasar ini mau dilanjutkan," katanya.
Sementara itu, Endang (49) seorang warga yang ikut mengantre mengatakan, operasi pasar tersebut digelar secara serentak di beberapa wilayah di Lubuklinggau. Hal itu dia ketahui berdasarkan surat edaran Disperindag Lubuklinggau.
"Operasi pasar ini serentak di Lubuklinggau, tangga 10-11 Maret. Surat dari Disperindag untuk jadwal operasi pasarnya ada," kata Endang. B
Berdasarkan surat edaran dari Disperindag yang diterimanya, terdapat delapan titik operasi pasar di Lubuklinggau. "Ada 8 titik di 8 Kecamatan berbeda operasi pasarnya. Untuk jamnya juga berbeda," katanya.
Endang mengungkapkan, warga rela berdesak-desakan karena ingin mendapatkan minyak murah. Dirinya pun berharap agar stok minyak goreng dapat kembali normal, sehingga tidak terjadi kelangkaan seperti sekarang.
"Wajar kalau warga membludak karena di sini, kan susah nyari minyak murah itu. Ini saya juga mau ikut ngantre nanti siang. Saya berharap pemerintah peka, diusahakan penjualan minyak bisa kembali normal. Semua perusahaan produsen minyak kan kewenangannya ada di pemerintah. Karena susah kalau harus terus-menerus seperti ini," katanya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait