JAKARTA, iNewsCirebon.id - Program pemerintah yang memakai akronim nyeleneh dan berbau seksualitas menuai kritik. Salah satunya datang dari anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PKS, Mardani Ali Sera. Menurut Mardani, program nyeleneh itu merendahkan etika.
"Pertama, ini sangat menyedihkan. Setiap orang seharusnya memiliki standar tinggi dalam menjaga etika. Mungkin penyebutan ini dilakukan untuk mempermudah, tetapi tetap tidak bisa ditoleransi karena merendahkan etika," kata Mardani kepada wartawan.
Mardani meminta agar nama-nama program seperti Sipepek dan sejenisnya segera diganti. Dia juga mengajak masyarakat untuk melaporkan program-program yang menggunakan nama-nama yang tidak pantas dan berbau seksual.
"Kedua, segera ubah dan sesuaikan dengan kaidah ilmiah. Ketiga, mari kita laporkan jika masih ada singkatan yang buruk seperti ini," tambahnya.
Sebelumnya, diberitakan bahwa sejumlah program menggunakan akronim yang tidak pantas. Beberapa di antaranya merupakan program yang diinisiasi oleh pemerintah daerah, tetapi ada juga yang berasal dari kementerian.
Sebagai contoh, ada program SiPEPEk dari Kabupaten Cirebon. SiPEPEk merupakan singkatan dari Sistem Informasi Administrasi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial.
Tidak hanya itu, di Cirebon juga ada program lain dengan nama-nama yang tidak pantas. Salah satunya adalah program SISKA KU INTIP yang pernah diluncurkan oleh pemerintah daerah pada tahun 2023.
Nama program tersebut adalah kependekan dari Sistem Integrasi Kelapa Sawit Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Inti-Plasma buatan Pemprov Kalimantan Selatan.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait
