BOGOR, iNews.id - Sejak tahun 90-an, Desa Panyarang dikenal sebagai kampung janda. Desa di Kecamatan Cigombang, Kabupaten Bogor itu, memang dihuni mayoritas janda mulai dari usia tua hingga muda belia.
Terkenalnya Desa Panyarang sebagai kampung janda, tidak lepas dari paras cantik para wanitanya yang mayoritas menyandang status janda.
Pagi itu, seorang janda parasnya cantik, ramah dan begitu cekatan melayani satu persatu anak-anak kampung yang ingin mendapatkan layanan kesehatan di Posyandu Desa Panyarang. Kadang disisipi candaan agar layanan kesehatan yang diberikan tidak terkesan horor bagi anak-anak, khususnya balita.
Janda cantik tersebut bernama Pupuh Siti Puadiah. Pupuh sangat menikmati pekerjaannya sebagai kader Posyandu. Setiap hari, wanita 39 tahun ini membantu melayani masyarakat. Baik yang sakit maupun saat menyalurkan bantuan.
Sebagai pelayan masyarakat, Pupuh paham betul seluk-beluk dan karakter warga kampung. Termasuk, ketika kampungnya kesohor gara-gara sebutan kampung janda. Pupuh sendiri merupakan janda beranak lima.
Anak paling besarnya baru lulus sekolah menengah atas (SMA) dan saat ini sedang nyantri di pesantren di luar kampung. Ia berstatus janda setelah ditalak oleh suaminya yang memilih berpisah lima tahun silam.
Menyandang status janda tentu bukan hal mudah bagi Pupuh. Membesarkan anak seorang diri, mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan anak-anak setiap hari. Semua lakon dijalani, sebagai ibu sekaligus ayah untuk anak-anaknya.
"Kalau saya cerai sudah 5 tahun hidup sendiri. Di sini ada banyak janda, ada yang pisah masih muda tetangga saya, ada ada yang ditinggal meninggal," kata Pupuh.
Editor : Sazili Mustofa
Artikel Terkait