JAKARTA, iNews.id - Meski di tengah Pandemi Covid-19, sejumlah provinsi menunjukkan peningkatan indeks kebahagiaan menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin (27/12/2021) lalu setelah menerbitkan laporan Indeks Kebahagiaan tahun 2021.
Kepala BPS Margo Yuwono menyatakan, Indeks Kebahagiaan sebagai ukuran pembangunan yang bersifat subjektif ditawarkan untuk melihat persepsi masyarakat, tentang apa yang dirasakan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
“Pendekatan yang digunakan adalah kepuasan hidup, afeksi (perasaan), dan eudaimonia (makna hidup),” kata Margo dalam kata pengantar publikasi Indeks Kebahagiaan 2021, dikutip Minggu (2/1/2022).
Menurut dia, BPS telah melaksanakan kajian tentang tingkat kebahagiaan beberapa kali, yaitu uji coba tahun 2012 dan 2013. Kemudian, survei pengukuran tingkat kebahagiaan (SPTK) sebanyak 3 kali yakni pada tahun 2014, 2017, dan 2021. Untuk tahun 2021, survei dilakukan serentak di seluruh kabupaten/kota di 34 provinsi pada 1 Juli sampai 27 Agustus terhadap 75.000 rumah tangga yang dipilih secara acak (random).
Berdasarkan hasil survei,Indeks Kebahagiaan 2021 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2017. Indeks Kebahagiaan 2021 sebesar 71,49 atau meningkat 0,8 poin dari 70,69 pada 2017
Peningkatan Indeks Kebahagiaan terjadi pada sebagian besar provinsi di Indonesia. Berikut daftar 10 provinsi dengan Indeks Kebahagiaan 2021 tertinggi di Indonesia: 1. Maluku Utara 76,34
2. Kalimantan Utara 76,33
3. Maluku 76,28
4. Jambi 75,17
5. Sulawesi Utara 74,96
6. Kepulauan Riau 74,78
7. Gorontalo 74,77
8. Papua Barat 74,52
9. Sulawesi Tengah 74,46
10. Sulawesi Tenggara 73,98
Sedangkan 10 provinsi dengan Indeks Kebahagiaan 2021 terendah di Indonesia, sebagai berikut:
1. Banten 69,08
2. Bengkulu 69,74
3. Papua 69,87
4. Nusa Tenggara Barat 69,98
5. Jawa Barat 70,23
6. Nusa Tenggara Timur 70,31
7. Sumatra Utara 70,57
8. DKI Jakarta 70,68 9. Aceh 71,24
10. Sumatra Barat 71,34
Sebagai informasi, saat ini beberapa negara telah berinisiatif untuk menjadikan indikator kebahagiaan sebagai indikator pembangunan nasional dan memberikan perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan indikator kesejahteraan material ataupun indikator kemakmuran ekonomi yang telah ada.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait