INDRAMAYU, iNews.id - Lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Kabupaten Indramayu turut disertai dengan tingginya angka kematian.
Berdasarkan data pantauan Covid-19 di Kabupaten Indramayu, tercatat sebanyak 341 orang meninggal dunia akibat virus corona sampai dengan 28 Juni 2021.
Jika dirata-ratakan, per harinya ada satuan hingga puluhan orang meninggal dunia karena virus tersebut.
Meski angka kematiannya cukup tinggi, fenomena di lapangan sekarang ini masyarakat justru abai dalam menerapkan protokol kesehatan.
Salah seorang tim pemulasaraan jenazah Covid-19 Kabupaten Indramayu, Ratna Dewi (41) mengatakan, kondisi tersebut turut membuat para relawan sedih.
Ketidakpatuhan masyarakat yang kerap kali membuat kerumunan, secara tidak langsung mengakibatkan penyebaran virus corona semakin tidak terbendung di Kabupaten Indramayu.
"Setiap mengantarkan jenazah kadang nemu kerumunan, kaya ramai-ramai gitu, dari kaca mobil saya tunjuk-tunjuk masker saya biar mereka pakai masker," ujar dia, Selasa (29/6/2021).
Ratna Dewi mengatakan, walau hanya mampu memberikan edukasi secara sederhana, ia berharap masyarakat bisa paham akan pentingnya mematuhi protokol kesehatan.
Terlebih dalam menanggulangi pandemi Covid-19 ini, sangat diperlukan kesadaran lebih dari seluruh elemen masyarakat.
Para relawan tim pemulasaraan jenazah Covid-19 Kabupaten Indramayu pun diketahui juga sudah sangat kelelahan.
Mereka harus bersiaga 24 jam bilamana ada tugas memakamkan jenazah sesuai protokol kesehatan.
Tugas itu mereka lakukan mulai dari membawa jenazah dari ruang isolasi, memandikan, mengkafani, hingga menguburkannya di liang lahat.
Jumlah jenazah Covid-19 yang tidak sedikit turut menambah beban para relawan di samping risiko besar terpapar virus setiap harinya selama menjalani tugas.
Hal tersebut terus mereka lakukan dalam beberapa pekan terakhir seiring dengan lonjakan kasus yang terjadi di Kabupaten Indramayu.
Ratna Dewi yakin, jika semua pihak mampu bersama melawan pandemi ini, penyebaran Covid-19 di Kabupaten Indramayu secara perlahan akan dapat kembali di kendalikan.
"Walau lelah, tapi kami tetap berusaha semangat demi kemanusiaan," ujar dia.
Editor : Miftahudin