INDRAMAYU, iNews.id - Dibalik penanganan Covid-19 di Kabupaten Indramayu, ada mereka yang tetap setia mengantarkan pasien ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Salah satunya, Ratna Dewi (41), warga Kelurahan Margadadi, Kecamatan/Kabupaten Indramayu.
Ia merupakan salah satu srikandi dari dua relawan tim pemulasaraan jenazah Covid-19 wanita yang ada di Kabupaten Indramayu.
Bersama timnya yang berjumlah 16 orang, mereka tak pernah mengeluh dan selalu siap bilamana ada tugas pemakaman, kapan pun dan dimana pun.
Ratna Dewi mengakui, dalam menjalankan tugas memang ada rasa takut yang ia rasakan. Tapi rasa itu kalah seketika demi alasan kemanusiaan.
"Apalagi kalau saat memandikan jenazah, itu kan suka keluar cairan gitu, takut mas tapi bagaimana lagi, demi kemanusiaan," ujar dia, Selasa (29/6/2021).
Tugas berat tersebut semakin menjadi-jadi dalam dua pekan terakhir ini, setiap hari selalu ada pasien yang meninggal dunia di Kabupaten Indramayu, jumlahnya pun terus membludak.
Berdasarkan data pantauan Covid-19 di Kabupaten Indramayu, tercatat sudah ada sebanyak 341 orang meninggal dunia akibat virus corona sampai dengan 28 Juni 2021.
"Kami juga melakukan pemulasaraan terhadap pasien suspek, tapi ini tergantung pihak keluarga apakah mau dimakamkan secara prokes atau tidak," ucapnya.
Sama seperti perempuan lainnya, Ratna Dewi merupakan ibu rumah tangga yang juga harus membagi waktunya untuk keluarga.
Ia memiliki dua orang anak yang saat ini masih butuh perhatian lebih, Ratna Dewi pun harus berperan sebagai ayah karena merupakan single parent.
Setiap pagi, Ratna Dewi diketahui harus bangun sedini mungkin menyiapkan masakan untuk keluarga dan kebutuhan dagangan sarapan di depan rumahnya.
Semua itu ia lakoni rutin setiap hari untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
Di sisi lain, ia juga harus bersiaga bilamana ada tugas memakamkan jenazah.
Ratna Dewi menceritakan, pernah kejadian saat ia sedang makan setelah selesai melakukan pemulasaraan, tetapi tugas pemulasaraan lainnya sudah menunggu dan harus segera dilakukan.
"Saat itu nasi itu belum turun, masih di tenggorokan, belum minum tapi karena keluarga pasien minta buru-buru terpaksa langsung berangkat," ujar dia.
Dalam hal ini, Ratna Dewi mengakui, tugasnya tersebut memang penuh dengan risiko.
Apalagi tugasnya tersebut bukan hanya memakamkan jenazah saja, tugas membawa jenazah dari ruang isolasi, lalu memandikan hingga mengkafani jenazah pun harus mereka lakukan pula.
Dalam bertugas, Ratna Dewi mengaku sebisa mungkin menjaga kesehatan dan selalu steril saat pulang ke rumah demi anak-anaknya.
Di rumah itu, ada pula ibunya yang sudah sepuh. Hal ini yang membuatnya harus benar-benar yakin bahwa ketika pulang ia tidak membawa virus.
Ratna Dewi pun membiasakan diri dengan menjaga pola makan, ia menghindari untuk makan makanan pedas dan minum minuman dingin.
Ia juga mengaku rutin mengkonsumsi vitamin agar tidak sampai terpapar Covid-19.
"Tapi dari keluarga sih alhamdulillah tidak ada yang melarang, karena mungkin sudah tahu ya kebiasaan ibunya seperti ini," ujar dia.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait