JAKARTA, iNewsCirebon.id - Ada sebuah kampung tajir tanpa mobil dengan deretan rumah gedong milik 'para sultan', letaknya cukup tersembunyi di Balapulang, Kabupaten Tegal.
Kampung itu tepatnya berada di Desa Sangkanjaya Kecamatan Balapulang kabupaten Tegal.
Jika melihat suasana alam di kampung ini memang tak ada yang berbeda layaknya kampung-kampung lainnya. Kampung dengan suasana asri terdapat banyak pepohonan, terbentang hamparan sawah dengan udara yang sejuk dan jauh dari hiruk pikuk.
Namun ada yang unik dari kampung satu ini. Kampung ini dihuni oleh para sultan alias memiliki warga yang tajir-tajir. Terbukti semua rumah warga di tempat ini terlihat rumah gedong bertingkat nan mewah.
Diketahui dari kanal YouTube Den Denny, matapencaharian warga di tempat ini adalah petani jagung yang menetap di kampung ini, sementara hampir sebagian warganya bekerja merantau.
"Petani jagung sama perantau. Perantau itu hampir 60 persen lebih yang merantau. Berarti yang di rumah itu murni petani," ujar Abdul Mubarok, perangkat desa di kampung tajir ini.
Nah, keunikan lainnya adalah walau memiliki rumah gedongan, warga di tempat ini tidak memiliki mobil. Jika berjalan-jalan di kampung ini, tidak terlihat satu mobil pun di jalanan.
Ternyata, bukan karena mereka tak ingin atau tak mampu memiliki mobil, namun memang akses di kampung ini cukup ekstrem dan belum dapat dilalui mobil. Mereka hanya bisa menggenakan sepeda motor, itu pun harus melintasi jembatan kampung.
Akses Jalan yang cukup ekstrem harus melalui jembatan ke Kampung Sanganjaya, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal. Foto: Tangkapan Layar Kanal YouTube DenDenny.
Sehingga jika mereka membawa mobil maka mobil harus diparkir di kampung lain yang berdekatan.
Hebatnya lagi, walau tak memiliki akses untuk jalan masuk mobil namun mereka dapat membangun rumah-rumah mewah dengan mengangkut material bangunan hanya menggunakan motor saja.
"Pakai Ojeg motor bolak balik," kata Abdul Mubarok
Tentu saja hal ini tidak efektif dan efisien. Mereka harus mengangkut berbagai bahan bangunan seperti semen, pasir, batu bata, kayu dan lainnya dengan bolak-balik, alhasil biaya yang dikeluarkan menjadi lebih banyak.
Suasana di Kampung Sanganjaya. Foto: Tangkapan layar kanal YouTube DenDenny
Terdapat sebuah masjid nan megah yang menjadi pusat beribadah bagi warga di kampung Sangkanjaya ini. Walau tajir, tampak warga di kampung ini rajin beribadah dan memegang teguh etika budaya di pedesaan.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait