Seiring berjalannya waktu, orang China menyadari bahwa bubuk mesiu itu ternyata dapat menjadi senjata yang dapat digunakan untuk berperang. Kemudian, mereka menaruh mesiu di busur panah atau mencampurkannya ke bahan dasar untuk pembuatan bom.
Kemudian berkembang lagi, mesiu yang awalnya bubuk biasa dimasukkan kedalam bambu-bambu, lalu mereka menggantikan dengan tabung kertas dan menambahkan tisu sebagai sumbu lalu dilontarkan menggunakan panah sebagai senjata perang.
Pada 1295, Marco Polo membawa kembang api dari Tiongkok ke Eropa. Dari sinilah pada sekitar abad ke-13, bubuk mesiu dan resep untuk menciptakannya pun tersebar di wilayah Eropa hingga semenanjung Arab melalui para diplomat, penjelajah dan misionaris Prancis.
Wilayah Barat pun mulai mengembangkan mesiu menjadi senjata yang lebih kuat seperti meriam dan senapan.
Keindahan kembang api membuat mereka menghadirkan kembang api pada berbagai perayaan di negaranya.
Kembang api kemudian semakin digunakan luas hingga para pelawak menyalakan kembang api setiap penampilannya dalam menghibur penonton.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait