Kampung Ular Kertasura Cirebon, Tempat Ribuan Ular Dikuliti Setiap Hari

Mery
Kampung Ular Kertasura Cirebon. Foto: Tangkapan Layar kanal Youtube Aurelia Eva

Proses mendapatkan kulit ular di desa ini terbilang cukup kejam dan ketinggalan jaman, seperti yang dilansir dari kanal YouTube Pojok Terang, Senin (28/11/2022).

Proses Mendapatkan Kulit Ular

1. Mematikan Ular

Ular hidup yang telah dikumpulkan ke pengepul akan dimatikan terlebih dahulu dengan cara memasukkan air ke dalam mulut ular dengan menggunakan selang. Hal ini bertujuan agar mendapatkan kulit yang lebih lebar.

Setelah badan ular mengelembung, kemudian leher ular diikat dengan tujuan agar air dalam perut tidak keluar. Proses ini akan dibiarkan selama kurang lebih 10 menit. 

Sebagian ular yang belum dimatikan akan dimasukkan ke dalam tong berisi air.

2. Memisahkan Kulit Ular dari Daging

Setelah proses pertama dilewati, kemudian melakukan sayatan pada kulit ular agar terpisah dari dagingnya.

Kemudian kulit tersebut ditarik dari rahang ke ekor, seperti melepaskan sarung tangan plastik dari tangan. Secara alami, kulit yang terlepas itu akan melilit. 

3. Mengeringkan Kulit Ular

Kulit ular yang telah terlepas dari dagingnya kemudian dikeringkan di atas sebuah papan. Setelah agak kering lalu dimasukkan ke dalam oven pengering yang menampung kurang lebih 60 kilogram kulit ular.

Tujuan dioven agar mengurangi kadar air sehingga kulit ular itu cepat mengering dan tidak membusuk.

4. Pencelupan Kulit Ular

Setelah di oven selama beberapa jam, kulit-kulit itu dilakukan pencelupan untuk mencari motif dan potongan yang dikehendaki.

5. Menjemur Kulit Ular di Bawah Sinar Matahari

Langkah akhir adalah dengan menjemur kulit ular tesebut di bawah sinar matahari dengan direnggangkan menggunakan sebuah alat mirip tongkat hingga benar-benar kering.

Ular-ular yang telah dikuliti dalam 1 -2 hari akan mati karena efek kejut dan dehidrasi.

Dimana daging dan jeroan ular tersebut tetap dijual dan dipercaya untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti Asma, penyakit kulit bahkan menambah vitalitas kaum pria. Sementara telur ular yang telah dikumpulkan, dijual sebagai umpan pancing.

Sementara kulit ular yang telah selesai diproses, selanjutnya akan dibuat oleh pengrajin menjadi berbagai aksesoris seperti tas, ikat pinggang dan dompet. 

Tas kulit ular di Desa Kertasura dibanderol seharga Rp150.000 hingga Rp300.000 tergantung pada ukuran tas tersebut. Jika tas kulit tersebut diekspor ke luar negeri maka harganya bisa mencapai hingga Rp40 juta.

Harga kulit ular sendiri untuk satu ekor dihargai sekitar Rp3 ribu hingga Rp60 ribu bergantung pada harga pasar yang sedang berlaku, musim dan ukuran kulit itu sendiri.

Itulah sekilas tentang Kampung Ular Kertasura Cirebon, merupakan salah satu produsen kulit ular terbesar di dunia. 

Editor : Miftahudin

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network