CIREBON, iNews.id - Perum Bulog Cabang Cirebon mulai Juni 2021 telah menghentikan penyerapan beras dan gabah yang dikarenakan ketersediaan stok pangan disejumlah gudang Bulog menjadi salah satu dasar dihentikannya penyerapan beras dan gabah.
Pimpinan Bulog Cabang Cirebon Ramadin didampingi Wakilnya, pemberhentian serapan beras dan gabah sesuai dengan intruksi Bulog pusat.
"Sesuai dengan intruksi Bulog pusat serapan beras dan gabah mulai 10 Juni 2021 resmi ditutup.
Saat ini untuk stok cadangan secara Nasional sebanyak 1,3 juta ton.
Sedangkan, wilayah Cirebon sendiri hingga kini sebanyak 101 ribu ton," ungkap Abdillah Luhur, kemarin.
"Sebagai instrumen pemerintah, Perum Bulog diintruksikan menyerap gabah dan beras di tingkat petani. Akan tetapi, bila melihat pada posisi saat ini dari sejumlah Gudang Bulog yang over stok, untuk pengadaan secara otomatis dihentikan, dan dengan lebih banyak mengeluarkan stok cadadangan ada saat ini," ujarnya.
Sekalipun demikian, lanjutnya, untuk serapan, Bulog masih akan terus melihat potensi pada beberapa daerahnya."Kemungkinan masih ada beberapa, daerah atau dari sport-sport tertentu yang dapat kita serap, namun diutamakan yang ada space (Ruang) penyerapan khusunya untuk beras premium," tuturnya.
Dalam menstabilisasikan harga pangan di tingkat konsumen, Bulog Cabang Cirebon, melalui ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga pangan (KPSH) akan gencar menyalurkan beras tidak hanya ke sejumlah pasaran, juga Rumah Pangan Kita (RPK)."Ini upaya Bulog mengurangi stok cadangan beras berlebih. Di mana, melalui program KPSH itu, kita telah menyalurkan beras sebanyak 568 ton," tandasnya.
Selain penyaluran KPSH, Bulog Cirebon juga siap melakukan kerjasama terkait dengan penyaluran cadangan beras pemerintah daerah (CBPD) bagi kalangan tertentu."Bila diminta masing-masing pemerintah daerahnya, Bulog siap menyalurkan beras bagi kalangan ASN maupun TNI-Polri," tambah Abdilah.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait
