KOTA CIREBON, iNews.id — Dari lima kecamatan, di Kota Cirebon. Kecamatan Harjukti, Kelurahan Kecapi, menjadi penyumbang terbesar kasus positif HIV/Aids di Kota Cirebon melalui narkoba suntik.
Berdasarkan data yang dimiliki Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Cirebon, pada tahun 2009 penularan melalui jarum suntik meningkat, bahkan setiap bulannya bisa menyumbangkan 146 kasus. Hal tersebut disampaikan Ketua KPA Kota Cirebon, Sri Maryati.
"Harjamukti ini paling banyak dari pengguna narkoba suntik, kemudian populasi kunci dan masyarakat umum, hampir semua kalangan berkontribusi dalam penambahan kasus HIV/Aids," ujarnya, Jumat (3/12/2021).
Lanjutnya, penularan melalui jarum suntik berkurang sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2020 hingga kini, bahkan penyumbang kasus ODHA di Kota Cirebon didominasi oleh pria.
"Tahun 2020 belum kami breakdown ke Kecamatan dan kelurahannya, tetapi kalau temuan kasus memang meningkat tahun 2020 324, tahun 2021 ada 214 kasus sampai dengan bulan Oktober, laki-laki yang Lebih banyak menularkan HIV," katanya.
Meski belum melakukan breakdown data kasus HIV/Aids per kecematan dan perkemacatan, Sri menegaskan Kecamatan Harjamukti masih menjadi penyumbang tertinggi kasus HIV/Aids.
"Faktornya adalah perilaku seksual yang tidak aman, seks beresiko ini mereka tidak tau melakukan hubungan dengan yang positif, bukan hanya melakukan pendampingan kita juga rutin memeriksa, namun yang sudah positif tidak taat minum obat akhirnya menularkan," ucapnya.
Sementara ini, kata Sri pengobatan untuk ODHA data di tahun 2021 dari 1.830 kasus sebanyak 600 ODHA masih mengkonsumsi obat.
"Dari 80 orang yang tidak minum obat ada 23 yang ada diluar kota, dan 17 orang sudah menyatakan tidak ingin minum obat, kita masih berusaha agar minum obat kembali. Kita masih ada 600 ODHA yang masih mengkonsumsi obat ARV dari 1.830 orang," tukasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait
